Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kita Berhak Damai dan Bahagia

28 Februari 2021   16:56 Diperbarui: 28 Februari 2021   17:09 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum wr.wb.
Apa kabarmu, Diary, sayang?

Izinkan aku kembali menorehkan isi hatiku yang beberapa hari terakhir tak berkunjung di lembaran kertas putihmu. Maafkan aku, lama tak bersapa dan berbagi cerita denganmu.

Ry, sengaja kuajak kau sore ini ke beranda belakang rumah, mari kita nikmati sore nan tenang dengan latar suara burung berkicau menyambut senja.

Belakangan hari, hatiku taknyaman oleh keadaan, Ry. Hanya karena terbawa arus lamunan, atas endapan rasa yang belum jua hilang. Dan tetiba, kuteringat nasehat seorang ulama, bagaimana kita musti menjaga hati.


Hati ini hanya sekepal tangan saja.
Cuma segitu, tak lebih.
Ngapain harus sedih, kecewa, dendam, menyimpan amarah. Sayang atuh, mah.
Dah gitu bikin ngrusak badan, ngrusak pikiran.
Udah, mending maafkan saja.

Diary, aku sudah memaafkan segala hal buruk yang pernah terjadi. Berusaha berdamai dengan masa lalu, meski itu takmudah, butuh keberanian dan keikhlasan untuk benar-benar melupakan.


Kalau sudah maafin, minta sama Allah buat bantu ngilangin. 'Ntar lama-lama juga ilang, adem mah hati kita


Setuju, nih, Ry. Jangan beri ruang pada benci, dendam, sakit hati, menjadi penghuni abadi. Enak aja!
Setel ulang dengan gembira, senang, bahagia, damai, bersyukur. Enak, nyaman, tenang. Nikmat! Kamu juga setuju, kan? Ah, kini hatiku menjadi lapang, Diary.

Ya, hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati. Ry. Aku berdoa selalu kepada-Nya agar diberikan kelapangan dan ketenangan dalam menjaga hati, memaafkan pada setiap kejadian yang tak kusukai, yang tidak mengenakkan diri.
Sesungguhnya apa yang kubenci, boleh jadi itulah hal baik menurut pandangan Allah. Dan apa yang kusukai, boleh jadi itulah hal buruk menurut pandangan-Nya.

Kita berhak damai dan bahagia.
Dan aku bahagia, bisa menumpahkan rasa ini kepadamu, Diary.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun