Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merindu Surga yang Dinanti

5 Februari 2021   16:35 Diperbarui: 5 Februari 2021   16:39 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disuatu masa terselip kisah
Wanita muda yang sedang gelisah
Suara hatinya kian membuncah
Endapan rasa meluap amarah

Bening krital menetes dari netranya
Meleburkan kecamuk dalam sukma
Helaan nafasnya menguarkan rasa
Melegakan isi benaknya yang gulana

Rabbana, jangan jauhkan ia darinya
Dari para sahabat bidadari surga
Yang telah terjalin begitu lama
Dengan segala rupa suka dan duka

Ukhuwah telah menguatkan diri
Kepasrahan kepada Illahi Rabbi
Menghadirkan damai di hati
Senyum merona memerahkan pipi

Kini wajahnya ceria berseri
Selalu mengaji tanpa tapi
Disetiap hari yang tak lagi sunyi
Karena gundahnya kini telah pergi

***

Pada 16 Januari 2021, padamu sahabat di hati.

Karya pribadi yang pernah tayang di laman https://nules.co/merindu-surga-yang-dinanti/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun