Dan....byuuuur! Raka terjerembab, basah kuyuplah dia. "Huuuu...huuuuuu!" tangisnya pecah diiringi sorak sorai teman-teman yang menonton. Ia beringsut mengambil sepatu boot biru, berdiri dan berjalan pelan-pelan menuju tepi kolam sambil terus menangis.
"Ayo, anak-anak. Sudah! Yang lain segera masuk kelas!" seru Bu Ningsih membubarkan anak-anak dari tepi kolam. Sebagian beranjak menuju kelas, sebagian menunggu Raka yang baru keluar dan duduk di sisi kolam.
"Makanya, Raka jangan begitu lagi, ya!" kata Bu Atik sambil memeluknya itu handuk yang sudah disiapkan. "Raka boleh marah, tapi jangan merugikan orang lain." sambungnya sambil mengelap muka, tangan dan kakinya.
"Kenapa Raka marah, Bu Atik? Sampai melempar sepatu Gani." Daniar bertanya polos. "Nanti Bu Guru ceritakan dan menjadi bahan pelajaran agar tidak terulang lagi." sahut beliau kepada Daniar, Resti, Anin dan Wahyu. Mereka sahabat baik Raka. "Raka ikut Bu Guru, kita ganti dulu baju seragammu."
Berlima mereka mengikuti Bu Atik ke ruang guru. Teman-teman yang bubar sudah masuk ke kelas. "Eh, kalian kenapa jadi ngikut Bu Atik. Ayo, sana! Masuk kelas, Nak!" Kami tertegun sejenak, cekikian. Bukannya masuk kelas, malah ikutan masuk ke ruang guru.
Dhika dari kelompok Gajah memimpin doa bersama dipandu oleh Bu Zahra. Semua anak duduk dalam posisi rapi, siap mengikuti kegiatan hari ini.
"Selamat pagi, anak-anak!" sapa Bu Guru. "Se-la-mat pa-gi, Bu Zah-raaa! Se-la-mat pa-gi, te-man-te-maaan!" balas anak-anak serempak dengan suara riang.
"Baru saja kita melihat Raka berada di tengah kolam dan tercebur karena terpeleset, sehingga baju seragamnya basah kuyup. Tahukah kalian, apa yang menyebabkan Raka demikian?" tanya Bu Zahra sembari mengarahkan pandangan sekeliling kepada kami.
"Ituu, hmm..anu, ee.. Raka marah sama Gani, sampai melemparkan sepatu boot-nya ke kolam." sahut Anin sembari mengacungkan tangan kanannya. Bu Zahra tersenyum.
"Ya, Bu Guru. Raka marah karena Gani mengoloknya 'kamu kayak gajah, mirip banget. Badanmu gendut. Pantes saja kamu masuk kelompok gajah.'Â Begitu Bu," tiba-tiba Wawan menyahut dari seberang meja, kelompok Singa.
"Eeeeh, aku ngomong begitu karena dia duluan yang mengolokku! Raka ngata-ngata-in aku! Masa aku dibilang mirip singa, karena gigiku taring semua!" terdengar suara protes dari mja kelompok singa. Ya, itu suara Gani.