Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Maut Tak Menyebut

2 Januari 2021   17:11 Diperbarui: 2 Januari 2021   17:22 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raja telah mangkat
Usianya telah uzur
Digantikan putra mahkota
Meneruskan kekuasaan

Ulama telah berpulang
Ilmunya telah paripurna
Diteruskan para murid yang berjuang
Menebarkan manfaat hingga penjuru dunia

Presiden telah wafat
Tugasnya tiba-tiba berakhir
Amanat beralih pada sang Wakil
Melanjutkan cita-cita bangsa dan negara

Prajurit telah gugur,
Tertembak peluru musuh.
Semangat membara tak kan padam.
Menyala senantiasa dalam jiwa.

Fir'aun telah binasa.
Terlena oleh keserakahan yang membuatnya jumawa.
Tak ada lagi yang ingin setia padanya.
Kesombongan telah meluluhlantakkan semuanya.

Perampok telah tewas,
Dalam sekali sentak timah panas
Menembus, menghunjam jantung.
Roboh, dengan wajah jeri.

Ayam telah mati,
Sebilah pisau tajam menyayat perih.
Ia telah rela dikorbankan.
Menggelepar, hingga darah penghabisan.

Bagaimana keadaan kita saat menutup mata?
Pentingkah penyebutan saat kembali keharibaan-Nya?
Hanya karena akhlak baik dan rahmat-Nya,
Kita tutup usia dengan harap husnul khatimah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun