4. Ajakan menulis dengan kalimat yang padat, efektif dan sesuai kaidah bahasa.
Disinilah saya makin kagum dengan Daeng Khrisna. Meski sebagian masih ada yang menyepelekan tulisan dengan mengetik singkat-menyingkat kata, beliau dengan sabar mengajak peserta untuk membiasakan dengan menulis lengkap. Ketika saya berkomentar soal tersebut, dengan sabar beliau menjawab:
"Saya sekadar mengajak teman-teman untuk membiasakan diri. Syahdan, kebisaan bermula dari kebiasaan."
Oi, demikian pula nasehat para mentor kepenulisan yang pernah saya ikuti. Jangan-jangan, dahulunya mereka pun berguru pada beliau yang sangat memperhatikan hal detail ini.
Lagi-lagi, saya pun mengulang baca KBBI dan PUEBI.
Saya masih terus berproses sebagai seorang penulis. Harapan dan doa saya adalah menjadi penulis yang baik, menghasilkan karya yang baik, membaca hal-hal yang baik. Karena karya yang baik berasal dari bacaan-bacaan yang baik. Jika saat ini saya masih seorang pengarang, tak mengapa. Harus terus belajar dan mengasah kemampuan
Sebelum tulisan ini ditutup, inilah quotes dari beliau yang membenam di pikiran saya:
Jangan tunda hasrat tatkala sudah siap menulis.
Alhamdulillah, inilah renungan saya yang bisa saya ungkapkan bersama habisnya dua kemasan susu cair rasa stoberi dan tiga bungkus kacang goreng.
Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H