Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menikmati Proses Saat Belajar Menulis

18 Desember 2020   07:48 Diperbarui: 18 Desember 2020   07:54 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: www.ewafebri.com

Quotes:
Orang gagal menemukan alasan, merasa tak ada jalan keluar. Orang sukses suka dengan proses, bukan protes.

Ya, banyak kita jumpai, orang yang ingin segera bisa kaya, bisa berkarya, bisa jadi terkenal, viral, namun mengeluh mengikuti prosesnya yang berliku menuju apa yang diinginkannya.

Demikian pula dengan seorang penulis.
Sebelum menjadi kawakan dan menghasilkan karya besar, para penulis awalnya berproses dari pembaca buku, belajar menuliskan bagaimana menuangkan ide, mengasah ketrampilan melalui guru atau komunitas penulisan, dan memberanikan diri mempublikasikan hasil tulisannya.

Ia pun siap menerima kritik dan saran, agar ketrampilan dan kemampuan menulisnya menjadi semakin terasah.

Yang jelas, tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa seizin Allah. Bahkan ilmu yang kita pelajari pun, jika tanpa hidayah dari Allah, maka nonsense ilmu itu bisa masuk pada diri seseorang. Karena setiap kita adalah pembelajar.

Menjadi seorang penulis adalah nikmat Allah yang bisa kita salurkan untuk kebaikan. Menuliskan sejarah kehidupan yang bisa mengubah peradaban. Minimal, tulisan kita bisa memberikan dampak baik, mengajak kebaikan, dan meninggalkan rekam jejak atas peristiwa kebaikan.
Ya, sebagai penulis penyeru kebaikan.

Di sini saya ingin berwasiat pada diri sendiri, dan juga mengajak pada kawan-kawan yang lain, untuk semangat dalam belajar. Contohnya, ya belajar nulis bareng komunitas menulisbebassantuy.

Belajar itu sakitnya sementara, tapi nikmat yang akan dirasakan setelah proses pembelajaran, itu bisa untuk selama-lamanya.

Yuk, mari luruskan niat, niatkan belajar untuk mengharap ridhonya Allah..

Bismillaah.. semangat menulis!

***

Day-1 16122020, tulisan yang saya muat di akun IG.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun