Mohon tunggu...
Siska Alfi
Siska Alfi Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Time is precious, more than money.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sebut Soal Reshuffe, Jokowi Ingin Menteri Tidak Kerja Setengah Hati

3 Juli 2020   11:29 Diperbarui: 3 Juli 2020   11:32 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan, untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa juga reshuffle," ungkapan itu disampaikan Presiden Joko Widodo di hadapan para menteri dan pimpinan lembaga dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka. Presiden sangat menampakkan kekecewaannya, suaranya meninggi beberapa kali, ia mengatakan bahwa para jajarannya tidak memiliki sense of crisis dan bekerja a la kadarnya.

Anggota Komisi IX DPR Mukhamad Misbakhun yang terlibat dalam diskusi dialektika demokrasi berjudul Kemarahan Presiden Reshuffle Kabinet? Di Media Center DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, menilai bahwa video rekaman kemarahan Presiden Joko Widodo terhadap para menteri Kabinet Indonesia Maju benar-benar serius.

Misbakhun sebagai orang yang telah mengikuti Presiden Jokowi dari tahun 2011 meyakini hal yang dikerjakan Presiden sungguh-sungguh demi memikirkan nasib rakyatnya. Hal itu terbukti dengan hadirnya bantuan sosial hingga program kesehatan di tengah pandemi.

"Itu disampaikan oleh pak Jokowi di dalam video itu, bagaimana uang harus diputar, rakyat merasakan bantuan sosial, bansos program nyampe di tengah-tengah rakyat. Program kesehatan yaitu insentif untuk para tenaga medis nyampe di tengah-tengah tenaga medis, itu artinya pak Jokowi sangat sungguh memikirkan nasibnya rakyat."

Namun, kemarahan Presiden Jokowi yang menyinggung soal reshuffle dinilai Misbakhun sebagai hak prerogatif Presiden. Misbakhun juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi adalah orang yang sangat bijak dan arif, meskipun memiliki hak untuk melakukan penggantian menteri, ia tidak langsung melakukannya.

"Salah satu kearifan Bapak Jokowi yaitu mereka dimarahi, bukan langsung diganti. Itu bentuk kearifannya Bapak Jokowi. Inikan yang lahir dari Bapak Jokowi adalah wisdom (kebijaksanaan)," kata Misbakhun.

Sumber 1

Sumber 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun