Mohon tunggu...
Siska Dayanti
Siska Dayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswi

Siska Dayanti - Pendidikan Sosiologi UNJ 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Perubahan Gaya Belajar Siswa di Masa Pandemi dan Pasca Pandemi Ditinjau dari Teori Sosiologi

11 Juni 2023   13:13 Diperbarui: 11 Juni 2023   13:16 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada awal penerapannya, banyak mahasiswa yang menanggapi kelas daring ini dengan baik, namun, setelah berjalannya proses perkuliahan secara daring tersebut, banyak mahasiswa justru mengalami kesulitan dalam belajar. Keadaan itu justru menurunkan mutu pembelajaran bagi para mahasiswa serta mutu pengajaran oleh para dosen. Mengapa hal tersebut terjadi?

Mengapa kebebasan yang diberikan pada mahasiswa dengan cara belajar dari rumah justru membuat berkurangnya efektifitas belajar tersebut? Bukankah seharusnya sebaliknya?

Terjadi beberapa masalah di atas dikarenakan adanya banyak gangguan yang sifatnya kurang kondusif. Pikiran jadi buyar dan susah fokus. Walaupun lebih santai. Menurut salah satu Mahasiswa kami di Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur yang telah menjalankan kelas daring sejak bulan Maret akibat pandemik Covid-19. Menjelaskan bahwa dia lebih memilih belajar di kampus, karena bisa lebih fokus. Tapi kalau situasinya begini juga mau gimana lagi," jawab salah satu mahasiswa kami menanggapi pertanyaan mengenai pilihan metode belajar yang sesuai dengan dirinya. Pendapat tersebut tentunya didasarkan pada pengalaman mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran online learning.

Lanjut ia menjelaskan, karena belajar daring, bukan hanya tugas lebih menumpuk, tapi juga banyak distraction saat sedang belajar. Kelas tatap muka punya feel yang beda, interaksi langsung itu cenderung mendukung proses pembelajaran," ujar salah mahasiswi kami soal hambatan belajar secara daring. Ia mengimbuhkan: "Kalau saya pribadi biasanya tetap keep in touch dengan teman, jadi setidaknya tetap aktif dan ada interaksi. Setidaknya membantu memicu fokus sama pembelajaran," kata mahasiswi itu lagi mengenai cara membangun fokus saat kegiatan belajar di rumah. Berdasarkan pengalaman kedua mahasiswa tersebut, pendapat mereka condong mengarah untuk memilih proses belajar di kampus. Hal tersebut tentu didasari kesulitan saat belajar dengan metode pembelajaran daring. Kebebasan yang diberikan justru membuat terdapat banyak pilihan yang mengganggu fokus dari para mahasiswa.

Kesimpulan

Dunia pendidikan menjadi berubah dalam proses pembelajaran dan pada aspek yang lainnya di sebabkan pandemi covid-19 ini. Maka, diperguruan tinggi juga kena dampaknya, akhirnya perguruan tinggi juga harus melakukan transformasi media pembelajaran dalam menyikapi pandemi covid-19 ini. Pendidikan harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Pendidik dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, pendidik dapat memastikan peserta didik mengikuti pembelajaran dalam waktu bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda. Pendidik pun dapat memberi tugas terukur sesuai dengan tujuan materi yang disampaikan kepada pesertadidik. Tapi, kasus yang banyak terjadi ketika penerapan sistem pembelajaran online ini diantaranya, tidak meratanya siswa dan orang tua siswa yang pandai mengoperasikan media online, tidak semua orang tua siswa mampu membeli kouta internet, sinyal internet di rumah siswa tidak terjangkau, sebagian besar orangtua murid yang kondisi ekonominya pas-pasan, juga tidak memiliki ponsel pintar atau smartphone sebagai sarana belajar secara online untuk anak mereka.dan kurang terkontrol disebabkan tidak langsung tatap muka. 

Daftar Pustaka

Evi Aldiyah . 2021. Perubahan Gaya Belajar Di Masa Pandemi Covid-19. Cendikia: Jurnal Ilmu Pengetahuan. Vol.2 (1)

Atsani Lalu Gede Muhammad Zainuddin. 2020. Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Al-Hikmah: Jurnal Studi Islam. Vol.1 (1)

Adhetya Cahyani, . et all (2020). Motivasi Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Daring di Tengah Situasi Pandemi Covid-19. e-Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 01. DOI:https://doi.org/10.37542/iq.v3i01.57

Harnani,Sri (2020).http://bdkjakarta.kemenag.go.id.efektivitas-pembelajaran-daringdi-masa-pandemi-covid-19, diakses 7 Juli 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun