Mohon tunggu...
Siska Dayanti
Siska Dayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswi

Siska Dayanti - Pendidikan Sosiologi UNJ 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kesehatan Mental dalam Perspektif Talcott Parsons

12 Desember 2021   13:36 Diperbarui: 12 Desember 2021   13:40 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang mampu menyadari  kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap lingkunganya (WHO, 2016). 

Kesehatan mental memiliki arti penting dalam kehidupan seseorang, dengan mental yang sehat maka seseorang dapat melakukan aktifitas sebagai mahluk hidup. 

Kondisi mental yang sehat akan membantu perkembangan seseorang kearah yang lebih baik dimasa mendatang (Adityawarman, 2010). Sedangkan masalah kesehatan mental diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang menyesuaikan diri terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang mengakibatkan ketidakmampuan tertentu (Kartono, 2000). 

Masalah kesehatan mental yang banyak dialami remaja adalah masalah pertemanan. Menurut (Rohman & Mugiarso, 2016) masalah pertemanan adalah ketidak mampuan remaja dalam menjalin relasi pertemanan yang baik dengan teman sebayanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Hightower yang dikutip dalam buku Desmita (2013) menemukan bahwa hubungan yang harmonis dengan teman sebaya selama masa remaja, berhubungan dengan kesehatan mental yang positif pada masa dewasa. 

Sejalan dengan perspektif Talcott Parsons mengenai masyarakat sebagai suatu sistem sosial, tentunya setiap sistem sosial memiliki fungsi dan peranan nya masingmasing. 

Lebih jauh lagi, jika ada sebuah komponen yang mengalami disfungsi dapat dipastikan akan menimbulkan sebuah penyimpangan bahkan bisa menimbulkan konflik pada sistem karena saling berhubungan. Kegagalan remaja dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya akan menyebabkan remaja menjadi pemalu, menyendiri, kurang percaya diri atau justru berperilaku sombong, keras kepala, serta salah tingkah bila berada dalam situasi sosial (Poerwanti & Widodo, 2002).

Penelitian Praptiani (2013) yang mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Latipun pada tahun 2006 di Malang menunjukkan prevalensi remaja yang mengalami konflik dengan teman sebaya. 

Survei yang dilakukan terhadap 141 remaja menunjukkan bahwa sebanyak 21% remaja menyatakan pernah mengalami perselisihan dan 81% remaja menyatakan pernah mengalami konflik dengan teman sebayanya di sekolah.

Keharmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kesehatan mental, anak yang tumbuh besar dalam keluarga yang harmonis akan berbeda dengan anak yang tumbuh kembang dalam keluarga yang broken home. Sering ditemukan bahwa keluarga merupakan salah satu penyebab ketidaksehatan mental pada anak. 

Kasus yang sering ditemukan adalah ketika orang tua bertengkar di depan anak itu akan mengganggu kesehatan mental anak, anak cenderung akan mengalami kegelisahan, anak menjadi keras kepala dan sulit sekali untuk tenang.

Pola pengasuhan pada anak juga dapat mempengaruhi kesehatan mental anak, seperti pola asuh Strict Parents dimana pola asuh ini anak dituntut untuk mengikuti semua kemaunan orang tua anak tidak mendapatkan sebuah kebebasan sehingga  anak tidak bisa mengemukakan pendapatnya secara terbuka, anak cenderung suka diam, anak mejadi takut untuk menggunggkapkan sesuatu. "Mungkin, yang harus dilakukan oleh semua orang tua adalah membiasakan mereka terbuka.

Terutama pada keluarga. Dengan begitu, mereka akan dengan santai menceritakan hal-hal apapun tentang dirinya kepada orang terdekat. Dalam hal ini keluarga," tandas Dr Rockhill.

"Jenis masalah kesehatan mental yang umum terjadi adalah depresi dan kecemasan. WHO menyatakan bahwa 75% gangguan mental emosional memang umum terjadi sebelum usia 24 tahun. Dalam berbagai kasus, bunuh diri merupakan akibat dari permasalahan kesehatan remaja," ungkap Dr. Carol Rockhill, seorang psikiater di Rumah Sakit Seattle dan Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Washington. 

Menurut Dr Rockhill, kesehatan mental remaja sangat penting. karena masa remaja adalah masa proses perkembangan menuju dewasa, dimana masih ada tahap dan tugas perkembangan yang perlu dilalui. Di masa ini, kesehatan mental yang baik sangat berpengaruh dalam pemenuhan tugas selama masa perkembangan.

 Upaya menjaga kesehatan mental

1. Selektif memilih teman

Dalam masyarakat kita harus pandai memilih teman, tidak semua orang harus kita jadikan teman karena teman bukan tergantung kuantitas melainkan kualitas.

2. Jauhkan lingkungan yang toxic

Ketika kita berada dalam lingkungan pertemanan yang toxic, maka kita pun akan mudah terpengaruh hal-hal yang negatif, baik secara sadar maupun tidak sadar. Kita jadi lebih serig berpikiran negatif, kadang malah terhadap diri sendiri, sehingga kita perlahan bisa jadi orang yang negatif juga.

3. Jalin hubungan baik dengan orang lain

Melansir NHS, membangun hubungan baik dengan orang lain bisa membantu menjaga kesehatan mental

4. Menjadi ruang aman di dalam keluarga

Keluarga menjadi tempat pertama yang seharusnya dicari anak ketika ia sedang berada dalam kesulitan tertentu. Memiliki keluarga yang harmonis tentu menjadi impian dari setiap orang.Penting untuk membangun keluarga yang tentram dan harmonis. Hal ini karena faktor pemicu gangguan kesehatan mental dapat terjadi dari faktor psikologis.Keluarga harus menjadi rumah dan ruang yang aman bagi anak. Tanpa disadari, anak dapat mengalami penyakit mental dari orang terdekat yaitu keluarga. Maka penting bagi orangtua agar dapat membantu anak dan bukan menjadi pemicu anak mengalami gangguan mental.

5. Konsultasi pada orang profesional

Apabila segala macam cara sudah Mama coba lakukan untuk membuat kesehatan mental anak menjadi berkurang, maka Mama harus membawa anak untuk menemui psikolog ataupun psikiater. Langkah ini merupakan hal yang tepat karena tentunya akan membantu anak menjadi lebih baik. 

Membawa anak ke psikolog bukan berarti anak menjadi orang gila, namun terdapat mental dan psikologisnya yang terganggu dan harus segera diobati.Anak-anak yang kerap tidak mendapatkan pertolongan psikolog akan membuat gangguan mentalnya menjadi lebih parah.

Tentunya hal ini sangat berbahaya bagi anak. Tidak jarang dari mereka ada yang akhirnya menyalahkan diri sendiri bahkan ada yang kemudian memilih untuk mengakhiri hidupnya. 

"Jangan anggap anak punya isu, tapi anggapnya tuh kita orangtua dan anak sama sama ke psikolog untuk saling belajar, karena kan gak ada pendidikan resmi menjadi orangtua yang baik atau pendidikan resmi menjadi kakak yang baik," jelas Scott Alfaz selaku founder dari Hayvee pada Rabu (13/10/2021) Untuk menghindari hal ini tentu sangat penting untuk membawa anak pada orang yang profesional sehingga dapat membantu anak sembuh dan menjadi lebih baik lagi.

Kesimpulan 

Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang mampu menyadari  kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap lingkunganya. 

Kondisi mental yang sehat akan membantu perkembangan seseorang kearah yang lebih baik dimasa mendatang. bahwa hubungan yang harmonis dengan teman sebaya selama masa remaja, berhubungan dengan kesehatan mental yang positif pada masa dewasa. 

Sejalan dengan perspektif Talcott Parsons mengenai masyarakat sebagai suatu sistem sosial, tentunya setiap sistem sosial memiliki fungsi dan peranan nya masingmasing. 

Survei yang dilakukan terhadap 141 remaja menunjukkan bahwa sebanyak 21% remaja menyatakan pernah mengalami perselisihan dan 81% remaja menyatakan pernah mengalami konflik dengan teman sebayanya di sekolah.Keharmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kesehatan mental, anak yang tumbuh besar dalam keluarga yang harmonis akan berbeda dengan anak yang tumbuh kembang dalam keluarga yang broken home. 

Sering ditemukan bahwa keluarga merupakan salah satu penyebab ketidaksehatan mental pada anak. Upaya menjaga kesehatan mental Selektif memilih teman, Jauhkan lingkungan yang toxic, Jalin hubungan baik dengan orang lain, Menjadi ruang aman di dalam keluarga, dan Konsultasi pada orang profesional.

Saran

setiap satuan pendidikan seharusnya memperdayakan program program pengembangan diri, bimbingan konseling, dan sejenisnya sebagai media yangsangat e!ekti! di sekolah untuk pembinaan potensi peserta didik sesuai minat" bakat dan ber!ungsi e!ekti! bagi pencegahan dini sekaligus tindakan terhadap penyimpangan, gangguan:sakit mental yang dialami peserta didik. 

Pendidikan budaya dan karakter seharusnya diintegrasikan dalam seluruh proses pembelajaran di kelas dan lingkungan sekolah secara konsisten untuk menjaminkesehatan mental siswa. 

Orang tua juga harus menerapkan pola asuh yang cocok untuk kesehatan mental anak seperti tidak terlalu membebaskan atau mengekang

Daftar Pustaka

Ammarsan,2017,kesehatan mental,https://id.scribd.com/document/343705410/Makalah-Kesehatan-Mental, Diakses pada 11 Desember 2021

Afifah,M.N.,2020,Cara Menjaga Kesehatan Mental,https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/health/read/2020/10/11/090100068/10-cara-menjaga-kesehatan-mental, Diakses pada 11 Desember 2021

Orami,2019,penyebab dan Bahaya Gangguan Kesehatan Mental pada Remaja yang Tidak Ditangani, https://www.orami.co.id/magazine/ini-penyebab-dan-bahaya-gangguan-kesehatan-mental-pada-remaja-yang-tidak-ditangani, Diakses pada 12 Desember 2021

Humayrah Chania Aulia, 2021, Faktor Penyebab Kesehatan Mental dan Tips Mengatasinya pada Remaja, https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/chania-aulia-humayrha/faktor-penyebab-kesehatan-mental-dan-tips-mengatasinya-pada-remaja/7 https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/chania-aulia-humayrha/faktor-penyebab-kesehatan-mental-dan-tips-mengatasinya-pada-remaja/7,  Diakses pada 12 Desember 2021

                                                                              

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun