Air adalah kebutuhan yang sangat vital bagi mahkluk hidup. Tanpa air maka tidak akan ada kehidupan. Dengan air kita dapat mencuci, memasak, mandi, menyiram tanaman, untuk makan/minum,dsb. Tidak terbayangkan bukan jika air yang kita konsumsi tidak ramah itu seperti apa? Oleh karena itu kelestariaan air harus kita jaga terutama dari kebiasaan kita sehari-hari yaitu :
- Bijak dalam penggunaan plastik
- Awali pemilahan sampah dari rumahmu, artinya pemilahan antara sampah organik dan anorganik. Yang artinya dengan adanya pemilahan dapat memudahkan untuk proses selanjutnya, contohnya saja dalam hal proses produksi karena sebagian plastik dapat didaur ulang kembali menjadi bijih plastik dan botol-botol dengan kemasan yang pastinya dapat didaur ulang kembali.
- Adanya monitoring untuk pengurukan kali setahun sekali. Dengan Mengadakan kegiatan Kali Bersih.
Nah dalam hal ini penulis mengambil tema dengan Judul: Mewujudkan Air Yang Ramah untuk Warga Jakarta
Ramah Air adalah bagaimana air dapat dialirkan :
- Ramah secara kualitas artinya air aman untuk dikonsumsi bagi masyarakat sekitar dan makhluk hidup lainnya. Kualitas air dapat dilihat dari warnanya yang bening, tidak berbau, tidak  mengandung zat pencemar/bahan kimia, tidak mengandung bakteri e-colli dan tidak mengandung unsur radioaktif.
- Ramah secara kuantitas artinya persediaan air cukup untuk melayani wilayah warga  Jakarta.
- Ramah secara keterjangkauan. Artinya tidak hanya terjangkau bagi kalangan tertentu tetapi seluruh lapisan masyarakat . Yang mana wilayah jakarta dihuni oleh orang yang memiliki taraf perekonomian yang berbeda, dari kalangan ekonomi menengah ke bawah sampai menengah ke atas.
Sehingga pengaliran air bersih untuk warga eknomi kelas kebawah harus menjadi perhatian. Karena sudah tidak mungkin wilayah jakarta dengan kondisi yang permukaannya tiap tahun turun 10 cm harus memanfaatkan air tanah.
Sehingga untuk mewujudkan Kota Jakarta Yang Ramah Air, menurut saya,"langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah :
1. Membuat peraturan bagi siapa saja penghasil limbah agar diberlakukannya pengadaan IPAL untuk mengolah limbah dari kegiatan bangunan perusahaan/ Pabrik tersebut. Contoh untuk wilayah Jakarta dimana dilayani oleh 2 Operator Penyedia Air Minum yaitu PT. PALYJA & PT. AETRA. Dimana kedua operator penyedia air minum tersebut sebagian besar memanfaatkan sumber air baku dari Sungai Ciliwung.
Untuk kondisi sungai ciliwung sekarang tentunya sangat memprihatinkan untuk dijadikan sumber air baku dalam melayani air bersih/minum untuk warga Jakarta.Belum lagi disepanjang bantaran sungai Ciliwung banyak terdapat Pabrik-Pabrik, Perkantoran, Hotel, Kegiatan RS/Puskesmas dan ruamh-rumah. Analisa sungai saat ini didominasi dari senyawa khusus limbah domestik/Rumah Tangga.
Membuat aturan denda bagi siapa saja yang langsung membuang hasil limbahnya ke badan air (sungai) tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
Untuk kawasan yang pemukiman penduduknya padat dibuat SANIMAS (Sanitasi Masyarakat) yang bertujuan agar masyarakat setempat dapat hidup bersih, dari perilaku bersih sehingga menjadi sehat dan membuat hari-hari menjadi produktif. Contohnya mengadakan:
2. Pengembangan WC secara komunal
3. Pengelolaan limbah secara offsite/ terpusat
Dari ketiga langkah-langkah tersebut jika berjalan dengan baik maka tidak mungkin Warga Jakarta yang masih kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan terhindar dari kekeringan.Â
Karena dari adanya penerapan langkah awal yaitu membenahi badan air sungai Ciliwung maka terhindar dari adanya pendangakalan debit air dan kualitas air yang buruk.Â
Tetapi kenyataanya yang kita amati sekarang adalah air sungai yang bau, keruh, banyak sampah, lalat dan sumber vektor hewan yang membawa penyakit.Â
Dengan kondisi demikian membuat ekosisitem yang ada di dalam air dipastikan akan mati karena beban pencemar lebih besar sehingga dari aktivitas demikian terjadi eutriot yang mana terjadi peledakan tumbuh enceng gondok yang meniadakan kandungan Oksigen di dalam air.Â
Otomatis dengan tumbuh suburnya enceng gondok dapat menyebabkan pendangkalan air sebagai sumber air baku untuk pengolahan.Â
kita mengetahui kondisi air sungai Ciliwung sekarang, maka untuk mendapatk air yang ramah bagi warga Jakarta haruslah melalui proses tahapan pengelolaan. Dimana dijelaskan ke dalam skema sebagai berikut :
Yang menjadi catatan disini adalah bahwa pada saat pendistribusian dikhawatirkan jaringan pipa terdapat kebocoran karena usia pipa, kondisi pipa yang tidak sesuai peruntukkan dan terbenam karena getaran dari luar.Â
Dari aktivitas kebocoran secara fisik dapat mengakibatkan air menjadi terkontaminasi dari luar dan terjadi tekanan negatif sehingga yang terpompa/ tersalurkan adalah air yang keruh dan mengandung miroorganisme.Â
Padahal dari proses pengolahan yang sudah sesuai standar tetapi karena tidak adanya pemantauan dari petugas dalam hal jaringan pendistribusian air minum maka otomatis kontaminan dari luar masuk ke dalam pipa. Kalau sudah begitu siapa yang disalahkan yaa ???
Oleh karena itu marilah kita semua untuk menjaga lingkungan, bukankah kerusakan lingkungan disebabkan oleh ulah tangan kita sendiri ?? ingat masih ada anak cucu kita yang akan menikmati sumber daya alam selanjutnya. Maka jaga dan rawatlah, atau istilah kata jika tidak mau merawat setidaknya jangan dirusak !!
Oleh karena itu aku dan air mengajak pemangku kebijakan terutama dalam bidang pengeloaan air yang terkait marilah kita bekerja secara optimal demi kelestarian dan keberlangsungan hidup ini. Jangan ada lagi terdengar keluhan bagi warga Jakarta:
- Kok air olahan PAM keruh sih?
- Kok air gak ngalir-ngalir ya ?
- Kok pas dibuka krannya malah yg keluar air berlumpur sih ?
- Kok pas dibuka ada cacing ya ?
- Udah melakukan pengaduan ke petugas kok ga ada yang respon ya?
- Kok meter air udah rusak , kenapa ga diganti ya?
- Petugas-petugas PDAM kerjanya ngapain ya? Air sebulan hanya beberapa kali nyala, tapi kok tagihan besar yaa?
Maka dari itulah baiknya juga kita saling mengoreksi diri, yang mana menjalankan tugas kewajiban sesuai dengan bidangnya :
- Diri sendiri : mencoba untuk melakukan pemilahan sampah antara organik dan anorganik agar mudah dalam pengelolaan sampah. Istilah kata tidak lagi tuh botol-botol plastik yang memenuhi permukaan kali ciliwung.
- Pemerintahan : dibuatlah sistem pengelolaan limbah secara terpusat untuk perumahan-perumahan padat penduduk yang tidak memiliki septic tank , karena jika dibuang begitu saja maka akan mencemari sungai.
- Pabrik/RS/Puskesmas/Klinik/Perkantoran/ Instansi Pemerintahan/ Sekolah-sekolah, sebelum membuang air limbah dari hasil kegiatan produksi/cuci mencuci/mandi/memasak, dll agar terlebih dahulu melalui IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).
- Pasukan Orange: menjalankan kewajibannya membantu membersihkan sampah-sampah dan memilahnya.
- Pasukan Biru : melaksanakan pengerukan air kali Ciliwung agar tidak terjadi sedimentasi dan mengevaluasi dan mengontrol dari kegiatan sumber daya air.
- Petugas PDAM : agar melaksanakan monitoring/ pemeliharaan secara berkala. Agar tidak fatal akibat dari kebocoran pipa yang terjadi karena hal teknis.
Oke semoga dengan membaca artikel ini dapat menyadarkan kita semua akan pentingnya MEWUJUDKAN AIR YANG RAMAH. SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT :) :)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H