Mohon tunggu...
Siska Damayanti
Siska Damayanti Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember NIM 181510601039

Menulis untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta mengasah kemampuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Bantu Tingkatkan Wawasan, Keterampilan dan Kemampuan Berpikir Kritis pada Anak

3 September 2021   05:27 Diperbarui: 3 September 2021   05:35 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 8. Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pentingnya Daur Ulang Sampah Plastik/dokpri

Gambar 1. Kantor Kepala Desa Lengkong/dokpri
Gambar 1. Kantor Kepala Desa Lengkong/dokpri
Desa Lengkong merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember dengan. Jumlah penduduk di Desa Lengkong sebanyak 6.676 jiwa yang terdiri dari 3.155 jiwa penduduk laki – laki dan 3.521 jiwa penduduk perempuan. Desa Lengkong memiliki wilayah dengan luas 379.966 Ha yang terdiri dari 151.566 Ha perkampungan, 152.240 Ha sawah, 1.483 Ha tanah perkebunana, 74.397 Ha tanah kering dan 280 Ha adalah tanah lain – lain (jalan, sungai, kuburan, pasar, lapangan, dll). 

Desa Lengkong sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, sebelah utara berbatasan dengan Desa Wirowongso, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kawangrejo, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Mumbulsari. 

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani, karena  di Desa Lengkong memiliki lahan yang luas dan subur, serta memiliki kondisi iklim yang mendukung di sektor  pertanian. 

Komoditas unggulan yang dihasilkan oleh petani di Desa Lengkong yaitu padi. Desa lengkong terdiri dari 4 dusun dengan 10 RW dan 59 RT. Berikut ini adalah penjelasan tentang dusun yang ada di Desa Lengkong beserta RW dan RT :

Dusun Krajan, terdiri dari 3 RW dan 20 RT.

Dusun Bulangan, terdiri dari 2 RW dan 12 RT.

Dusun Peji, terdiri dari 3 RW dan 17 RT.

Dusun Jambesari, terdiri dari 2 RW dan 10 RT.

Fasilitas yang ada di Desa Lengkong sudah tergolong baik dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Fasilitas yang ada di Desa Lengkong diantaranya yaitu di bidang kesehatan terdapat puskesmas, posyandu, dokter dan bidan yang sudah cukup memadai, di bidang keagamaan terdapat masjid dan mushola karena mayoritas masyarakat beragama islam dan di bidang pendidikan terdapat 4 SD negeri yang sampai saat ini masih aktif serta guru dan staf pengajar yang memadai. Saat ini kegiatan pembelajaran masih dilakukan di rumah masing – masing akibat adanya virus Covid-19 yang melanda dunia termasuk di Indonesia.

Adanya pandemi covid-19 di Indonesia menyebabkan terjadinya perubahan kebijakan secara drastis di berbagai bidang di Indonesia, salah satunya pada bidang pendidikan. Pemerintah membuat kebijakan yaitu untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara daring di rumah masing – masing. 

Guru dan siswa SD yang ada di Desa Lengkong juga menerapkan kebijakan tersebut. Pemberlakuan kebijakan pembelajaran secara daring di rumah rupanya menyebabkan banyak keresahan untuk anak - anak dan juga orang tuanya. 

Anak – anak sering kali masih merasa kebingungan saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru karena tidak dijelaskan terlebih dahulu materinya dan langsung memberikan tugas, sehingga anak – anak kurang memahami tentang materi yang berkaitan denga tugas tersebut. selain itu, permasalahan lainnya adalah selama pembelajaran secara daring anak – anak menjadi malas untuk belajar dan  membaca materi, mereka lebih senang bermain handphone. 

Bahan bacaan yang dimiliki oleh anak – anak selama belajar di rumah juga terbatas, kebanyakan dari mereka hanya menggunakan bupena dan buku tematik yang diberikan oleh pihak sekolah tanpa ada buku penunjang yang lain.

Gambar 2. Suasana Belajar Anak Di Rumah Selama Pandemi Covid-19/dokpri
Gambar 2. Suasana Belajar Anak Di Rumah Selama Pandemi Covid-19/dokpri
              

Terdapat dua faktor yang menyebabkan kurangnya bahan bacaan yang dimiliki oleh anak, yaitu faktor ekonomi keluarga yang kurang mampu dan juga karena malas untuk membeli bahan bacaan lain sehingga hanya mengandalkan buku dari sekolah saja. 

Sedangkan dari sisi orang tua, keresahan yang dialami berkaitan dengan pengawasan dan pendampingan anak untuk belajar. Banyak orang tua yang harus bekerja sehingga  tidak bisa mengawasi dan mendampingi anak – anak selama belajar di rumah, akibatnya orang tua tidak bisa memantau apakah anaknya benar – benar belajar atau tidak. 

Selain itu, latar belakan pendidikan masyarakat Desa lengkong masih rendah, mayoritas masyarakatnya hanya lulusan SD dan SMP sehingga banyak orang tua yang mengatakan tidak bisa membantu anak – anaknya dalam belajar karena pengetahuan yang masih minim. 

Oleh karena itu, saya Siska Damayanti Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember tertarik untuk membantu anak - anak di Desa Lengkong selama kegiatan belajar di rumah agar anak - anak tidak merasa stress dan juga agar dapat menambah wawasan dan kemampuan berpikir kritis anak - anak melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Back to Village III UNEJ 2021

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III Universitas Jember kali ini mengambil topik “Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19” yang akan dilaksanakan di Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember  pada tanggal 11 Agustus hingga 9 September 2021. 

Melalui kegiatan KKN Back to Village III ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan wawasan literasi dan keterampilan serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada anak – anak yang sedang melakukan pembelajaran secara daring di rumah masing – masing akibat dampak Covid-19. 

Program yang akan dilakukan selama kegiatan KKN berlangsung diantaranya adalah membuat kelas dongeng untuk anak – anak, pelaksanannya yaitu mengajak anak – anak untuk menonton cerita dongeng yang ada di youtube bersama dan setelah itu mengajak anak – anak untuk menceritakan kembali bagaimana alur cerita dari dongeng tersebut. 

Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya ingat pada anak dan juga melatih keberanian mereka untuk berbicara di depan umum. Program kerja selanjutnya yaitu kelas bercerita dan membuat cerita, pada kegiatan ini akan mengajak anak – anak untuk membaca berbagai buku cerita bersama kemudian secara berurutan menceritakannya kepada teman – temannya yang lain. Setelah bercerita, kegiatan selanjutnya adalah mengajak anak – anak untuk belajar membuat atau mengarang cerita, tujuannya adalah untuk meningkatkan kreatifitas, pengembangan bahasa dan komunikasi yang baik serta meningkatkan rasa percaya diri pada anak.

Selain mengadakan kelas dongeng dan kelas bercerita, program lainnya yang akan dilaksanakan yaitu kelas bahasa inggris, kelas litersi ragam budaya Indonesia dan edukasi tentang daur ulang sampah serta praktek membuat kerajinan tangan dari barang bekas. 

Kelas bahasa inggris dilakukan dengan mengajak anak – anak untuk mempelajari kosakata dalam bahasa inggris, seperti alphabet, angka dan warna dalam bahasa inggris. Kelas literasi ragam budaya Indonesia dilakukan dengan memperkenalkan beragam budaya yang ada di Indonesia seperti bahasa, suku, rumah adat, pakaian adat, makanan khas daerah, tarian daerah, lagu derah dan lagu nasional Indonesia. 

Tujuan diadakannya program ini adalah untuk meningkatkan wawasan anak – anak tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia dan juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia bukan budaya dari negara lain yang saat ini semakin bebas masuk ke Indonesia.

Program yang terakhir yaitu edukasi tentang daur ulang sampah kepada anak – anak agar mereka dapat mengetahui dan memahami pentingnya daur ulang sampah terhadap lingkungan. Setelah memberikan edukasi pada anak – anak, kemudian dilanjutkan dengan praktek membuat kerajinan tangan dengan menggunakan barang bekas sesuai dengan inovasi dan kreatifitas anak anak.

Gambar 3. Roadmap Pelaksanaan KKN Back to Village III di Desa Lengkong/dokpri
Gambar 3. Roadmap Pelaksanaan KKN Back to Village III di Desa Lengkong/dokpri
               

Berdasarkan Roadmap diatas, kegiatan KKN yang saya lakukan pada minggu pertama adalah melakukan observasi untuk mengetahui permasalahan yang dialami oleh anak - anak di Desa Lengkong selama pembelajaran secara daring di rumah, kemudian melakukan sosialisasi program kerja kepada sasaran. 

Tujuan sosialisasi program kerja tersebut adalah untuk menginformasikan kepada sasaran atau mitra terkait program apa saja yang akan dilakukan selama kegiatan KKN 30 hari kedepan. Sasaran atau mitra pada kegiatan KKN saya adalah anak - anak Sekolah Dasar (SD) yang berada di Dusun Krajan RT 4 Rw 1 dan juga RT 5 RW 2, Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember.  

Gambar 4. Melakukan Sosialisasi Program Kerja Pada Sasaran/dokpri
Gambar 4. Melakukan Sosialisasi Program Kerja Pada Sasaran/dokpri
                 

Kegiatan di minggu kedua, saya mulai melaksanakan program kerja yang telah dibuat sebelumnya. Program kerja yang dilaksanakan di minggu kedua diantaranya kelas dongeng dan kelas bahasa inggris. 

Pada kelas dongeng saya mengajak anak - anak untuk menonton video dongeng kemudian menceritakan kembali dongeng yang telah dilihat, kemudian di hari selanjutnya membaca cerita dongeng secara estafet dan yang terakhir adalah mengajak anak - anak untuk belajar membuat cerita pendek. Sedangkan di kelas bahasa inggris, saya mengajak anak - anak untuk mempelajari kosakata dalam bahasa inggris. 

Gambar 5. Pendampingan Belajar Membuat Cerita Pendek/dokpri
Gambar 5. Pendampingan Belajar Membuat Cerita Pendek/dokpri
             

Gambar 6. Kegiatan Belajar Kosakata Bahasa Inggris Bersama Anak - Anak/dokpri
Gambar 6. Kegiatan Belajar Kosakata Bahasa Inggris Bersama Anak - Anak/dokpri
           

Kegiatan di minggu ketiga juga sama dengan minggu kedua, yaitu melaksanakan program kerja yang telah dibuat. Program kerja yang dilaksanakan di minggu ketiga yaitu kelas literasi budaya dan kelas literasi lingkungan. 

Kegiatan pada kelas literasi budaya adalah memberikan edukasi pada anak - anak tentang keragaman seni dan kebudayaan yang ada di Indonesia serta melakukan pelatihan dan praktek menyanyikan lagu daerah dan lagu nasional Indonesia, sedangkan untuk kelas literasi lingkungan adalah memberikan edukasi pada anak - anak tentang pentingnya daur ulang sampah plastik untuk lingkungan dan perekonomian.

Gambar 7. Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Ragam Seni dan Kebudayaan di Indonesia /dokpri
Gambar 7. Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Ragam Seni dan Kebudayaan di Indonesia /dokpri
          

Gambar 8. Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pentingnya Daur Ulang Sampah Plastik/dokpri
Gambar 8. Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pentingnya Daur Ulang Sampah Plastik/dokpri
       

Kegiatan pada minggu keempat yaitu pelaksanaan program kerja pelatihan dan praktek daur ulang sampah menjadi kerajinan tangan bersama dengan anak - anak.  

Program kerja lainnya yaitu review materi yang telah dipelajari dan juga lomba menyanyi lagu daerah dan lagu nasional Indonesia. Selain itu, di minggu keempat saya juga akan membuat laporan akhir dari kegiatan KKN yang telah dilaksanakan di Desa Lengkong selama 30 hari.  .(Siska Damayanti/ KKN BTV III / Kelompok 34/ Lengkong/ Mumbulsari/Jember/ Winda Amilia, S.TP., M.Sc.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun