Mohon tunggu...
Siska Damayanti
Siska Damayanti Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember NIM 181510601039

Menulis untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta mengasah kemampuan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dampak Konversi Lahan Sawah terhadap Tingkat Ketahanan Pangan dan Pendapatan Petani di Karanganyar

18 Desember 2019   07:27 Diperbarui: 18 Desember 2019   07:32 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dampak Konversi Lahan Sawah terhadap Tingkat Ketahanan Pangan dan Pendapatan Petani di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

 Siska Damayanti (181510601039)

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan pertanian subur dan luas serta terletak di garis khatulistiwa. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian besar penduduk di Indonesia bermata pencaharian menjadi seorang petani. Seiring dengan berkembangnya waktu pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin tinggi, sehingga menyebabkan timbulnya persaingan dalam pemanfaatan sumberdaya lahan. Masalah tersebut menyebabkan terjadinya kegiatan konversi lahan sawah menjadi lahan non pertanian untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan tempat tinggal dan untuk pembangunan usaha indrustri di bidang non pertanian (Sumaryanto et al. 2006).

Menurut Irianto (2016), kecenderungan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pertanian tidak bisa dihindari, hal itu terjadi karena lokasi lahan pertanian yang strategis sangat diminati untukkegiatan non pertanian seperti kegiatan industri, status kepemilikan lahan yang belum jelas serta luas lahan pertanian yang dimiliki petani tergolong sempit.

Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki banyak lahan pertanian produktif. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan perkembangan perekonimian yang semakin tinggi menyebabkan lahan pertanian yang ada di Kabupaten Karanganyar banyak yang beralih fungsi menjadi pemukiman dan daerah industri (Purwaningsih dkk, 2015).

Pembahasan 

Konversi lahan pertanian yang terjadi di Kabupaten Karaganyar Jawa Tengah disebabkan oleh adanya perkembangan industri dan pemukiman yang semakin meningkat setiap tahunnya akibat pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi juga. Menurut Syafitri dan Susetyo (2018), alih fungsi lahan yang terjadi di Kabupaten Karanganyar selama tahun 2007 sampai tahun 2017 mencapai sekitar 1523,56 ha atau setara dengan 152 ha/tahun.

Tahun 2007 luas lahan pertanian yang ada di Kabupaten Karanganyar sebesar 41437, 60 ha, namun pada tahun 2017 mengalami penurunan sehingga menjadi 39914,33 ha sedangkan dari tahun 2007 -- 2017 sektor perumahan dan industri semakin meningkat yaitu seluas 448,66 ha. Semakin berkurangnya lahan pertanian akan menyebabkan terjadinya penurunan ketahanan pangan.

Hasil uji statistik menunjukkan penurunan produksi padi sampai tahun 2018 mencapai 6.309,8 ton atau sekitar -2,9 persen per tahun, penurunan produksi tersebut tidak hanya menurunkan ketahanan pangan tetapi juga menurunkan pendapatan petani (Wibowo, 2015).

Konversi lahan pertanian terutama lahan sawah yang terjadi secara terus menerus di Kabupaten Karanganyar akan mempengaruhi berkurangnya produksi padi secara total, hal itu menyebabkan kebutuhan beras di Kabupaten Karanganyar tidak dapat terpenuhi dengan baik. Dampak lain yang disebabkan oleh semakin seringnya terjadi konversi lahan sawah juga yaitu petani akan mengalami kerugian bahkan kehilangan mata pencaharian mereka akibat semakin berkurangnya lahan sawah yang dimiliki sehingga para petani kehilangan kesempatan kerja dan tidak dapat melakukan kegiatan usahatani lagi.

Opini 

Alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian yang terus menerus terjadi di Indonesia harus segera ditindak lanjuti agar kuantitas ketahanan pangan nasional bisa stabil dan kualitasnya juga baik, dan agar petani dapat melakukan kegiatan usahataninya kembali sehingga bisa menghasilkan produksi pangan yang dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia dan para petani tidak perlu mencari lapangan kerja baru lagi. Perlu adanya peran pemerintah dalam upaya peningkatan produksi pangan di Indonesia.

Banyaknya keluhan dari petani tentang konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian sehingga menyebabkan penurunan produksi yang berakibat pada penurunan ketahanan pangan harus menjadi perhatian khusus bagi peeraintah dan harus segera ditindak lanjuti agar produksi pangan yang dihasilkan petani dapat mengaami peningkatan dan bisa dilakukan dengan berkelanjutan.

Salah satu langkah yang dapat diambil oleh pemerintah dalam mengatasi masalah alih fungsi lahan pertanian di Indonesia yaitu dengan adanya penegakan hukum yang tegas berdasarkan UU RI No. 41 Tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian berkelanjutan. Selain itu, diperlukan juga pengendalian jumlah penduduk karena jumlah penduduk di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimalisasi kegiatan Keluarga Berencana, program penundaan usia pernikahan penduduk, dan regulasi urbanisasi penduduk. Upaya peningkaan produksi pangan juga harus gencar dilakukan oleh petani agar dapat memenuhi target ketahanan pangan nasional.    

Kesimpulan  

Kesimpulan dari essay di atas adalah sebagai berikut.

Konversi lahan pertanian yang terjadi di Kabupaten Karaganyar Jawa Tengah disebabkan oleh adanya perkembangan industri dan pemukiman yang semakin meningkat setiap tahunnya akibat pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi juga.

Konversi lahan pertanian terutama lahan sawah yang terjadi secara terus menerus di Kabupaten Karanganyar akan mempengaruhi berkurangnya produksi padi secara total, hal itu menyebabkan kebutuhan beras di Kabupaten Karanganyar tidak dapat terpenuhi dengan baik.

Salah satu langkah yang dapat diambil oleh pemerintah dalam mengatasi masalah alih fungsi lahan pertanian di Indonesia yaitu dengan adanya penegakan hukum yang tegas berdasarkan UU RI No. 41 Tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian berkelanjutan

 

DAFTAR PUSTAKA 

Irianto P. 2016. Lahan dan Kedaulatan Pangan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Purwaningsih Y., Sutomo, Istiqomah N. 2015. Analisis Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani di Karanganyar, Jawa Tengah. Agraris, 1(2) : 98 -- 107.

Sumaryanto, Friyanto S., Irawan B. 2006. Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Pertanian dan Dampak Negatifnya. Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah.

Syafitri R.A.W.D. dan Susetyo C. 2018. Pemodelan Pertumbuhan Lahan Terbangun Sebagai Upaya Prediksi Perubahan Lahan Pertanian di Kabupaten Karanganyar. Teknik ITS, 7(2) : 252 -- 262.

Wibowo C.S. 2015. Dampak Pengalihan Fungsi Lahan Sawah pada Produksi Padi Sampai Tahun 2018 dan Implikasi Terhadap Ketahanan Pangan Wilayah (Studi di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah). Ketahanan Nasional, 21(2) : 107 -- 117.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun