Salah satu kekurangan dalam pembelajaran hybrid adalah kondisi siswa yang belajar tanpa jadwal harian yang terstruktur. Cukup banyak siswa yang belum mampu mengikuti pembelajaran hybrid secara efektif, sehingga dikhawatirkan banyak yang tertinggal pelajaran. Terlebih lagi jika di dalam satu rumah ada beberapa anak yang belajar online dalam waktu bersamaan, maka perlu dipertimbangkan koordinasi pengasuhan, media, serta jadwal belajar yang terstruktur.
Kesimpulan yang bisa kita garis bawahi dari penerapan Hybrid Learning ini adalah sistem ini jelas masih perlu dibenahi. Kita jangan mudah terlena pada kelebihannya saja, tapi juga perlu memikirkan bagaimana mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem ini, sehingga sistem baru yang berpotensi ini bisa bertahan dan berkembang dalam menyosong era industri 4.0, di mana kemajuan sistem pendidikan kita kedepannya harus mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki daya saing dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang akan semakin cepat. Semoga kedepannya dengan berkerjasama bahu-membahu antara pemerintah, satuan pendidikan, tenaga pendidik dan juga siswa bersama-sama memperbaiki kelemahan-kelemahan dari sistem Hybrid Learning yang muncul saat ini, sehingga Hybrid Learning dapat menjadi pilihan metode belajar yang dapat menghasilkan SDM Indonesia yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H