Mohon tunggu...
Siska Dian
Siska Dian Mohon Tunggu... Lainnya - Melepas Penat

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tangram, Permainan Edukatif Cikal Bakal Arsitek Hebat

31 Mei 2021   12:25 Diperbarui: 31 Mei 2021   12:36 3563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kenapa sih ma, trapesium kakinya miring?"

Kebanyakan orang tua akan kebingungan menjawabnya. "Iya, ya... kok saya sendiri nggak pernah kepikiran." spontan pasti itu jawaban yang terlintas dalam benak Orang tua menanggapi pertanyaan si anak. 

Mengajarkan "macam bentuk" bangun datar matematika bukan hal yang mudah, bagi anak yang baru saja mengenal nama-nama bangun. Penggunaan gambar di buku teks, bahkan vidio pembelajaran terkadang masih belum cukup membuat anak mengerti. 

Orang tua tak mesti menyiapkan papan bangun datar  yang beraneka rupa demi melatih kemampuan motorik  anak. Rasa ingin tahu anak dimasa awal perkembangannya, terkadang melontarkan banyak pertanyaan yang menggelitik. Apabila anak tak menunjukkan respon ingin tahu, sebagai orang tua punya kewajiban untuk mengasahnya. 

Tangram merupakan puzzle tertua yang ditemukan pada abad 18 di China. Papan puzle ini terdiri dari 7 bangun (5 segitiga, 1 bujur sangkar dan 1 jajargenjang). Puzzle ini termasuk kedalam permainan edukasi melatih kemampuan pemecahan masalah secara matematis.  Untuk matematika tingkat lanjut, seringkali dijadikan media menemukan teorema-teorema matematika lainnya. Seperti menentukan panjang diagonal, menemukan konsep pytagoras, rumus bangun datar, konsep ruang & isi, dan berbagai dalil njilemet lainnya.  

Membelajarkan Tangram bukan sekedar untuk pengenalan obyek benda dan bangun datar. Secara spesifik, merupakan tahap dasar meletakkan berbagai konsep matematis, dalam pola berpikir matematis pada anak. 

1. Konsep Pemecahan Masalah
Khusus untuk anak usia 5-9 tahun, menurut Psikologi Perkembangan Jean Piaget memasuki tahap Praoperasional konkret. Pada tahap ini, anak-anak memahami simbol dan segala sesuatunya mengedepankan keefektivan panca indera. 

Demikian juga dalam permainan edukatif papan tangram, sangat efesien bukan saja sebagai pengenalan bentuk bangun tapi sebagai wadah anak meng-"eksplore" daya imajinasinya. 

Sambil memperkenalkan komponen pada suatu bangun, secara lebih spesifik. Setiap bangun datar memiliki bagian khas, yang berbeda dengan lainnya.  

Sudut, titik, dan garis. Kedua buah titik sudut membentuk suatu garis, bila kedua garis saling berhimpitan satu sama lain membentuk sudut.  Lalu bagaimana konsep sisi pada bangun datar ?

2. Konsep Ruang dan Jarak

Penanaman konsep bangun datar, membuat anak mempelajari mengenai konsep "meansurement" dan "geometry" secara bersamaan. Dimana pengenalan akan bentuk-bentuk "geometry" akan selalu berkaitan erat dengan penggunaan ukuran (km, hm, dam, m, dm,cm, dan mm), memunculkan konsep skala dan jarak.

Konsep seluruhnya, mendeskripsikan keberadaan suatu obyek nyata, dan tentu saja akan berkaitan dengan konsep pemahaman mata angin beserta dengan simbolnya. 

Bermain tangram bisa menjadi alternatif orang tua menemukan talent si buah hati. Siapa tahu, berbakat menjadi arsitek? 

 Ingin tahu bentuk apa saja yang bisa dibuat menggunakan papan tangram? Yuk lihat vidio ini :)

Sumber :

ASPLOS '19: Proceedings of the Twenty-Fourth International Conference on Architectural Support for Programming Languages and Operating SystemsApril 2019 Pages 807--820https://doi.org/10.1145/3297858.3304014 

Fu Traing Wang & Chuan-Chih Hsiung (1942) A Theorem on the Tangram, The American Mathematical Monthly, 49:9, 596-599, DOI: 10.1080/00029890.1942.11991289 

https://geometryarchitecture.wordpress.com/2012/06/13/tangram-2/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun