Biar lengkara amerta dalam aksara sang penyair
Mengalir seindah takdir yang tiada pernah menemui akhir
Biar hati mengutuk akal yang kadang salah pikir
Dan daksa terkilir di gelapnya lorong labirin
Tuhan
Jika intuisi ku terdengar mengetuk pintu-pintu langit-Mu
Dari sekian banyak suara manusia yang lebih suci dari ku
Tuhan
Pada-Mu kularungkan harap
Yang tak pernah terucap dihadapan manusia sekalipun kerabat
Bukan mahkota yang ku harap
Agar dinobatkan sebagai Batari
Atau menikmati kilau permata di atas Kiani
Harapku sesederhana menikmati indahnya lazuardi
Sekalipun mata hanya mampu menembus ventilasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H