Kedua langkah budidaya jamur tiram ini mempunyai kelebihannya masing-masing. Kalau disusun secara horizontal menjadi lebih aman berasal dari siraman air. Karena kecuali penyiraman berlebih, air tidak dapat masuk ke dalam baglog.
Selain itu, untuk melakukan panen lebih mudah. Hanya saja, penyusunan bersama langkah horizontal ini lebih banyak memakan ruang.
Berikut langkah budidaya jamur tiram dan perawatannya:
Sebelum menyusun baglog, buka lebih-lebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat berasal dari tanah, melakukan penyiraman untuk meningkatkan kelembaban.
Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan area tumbuh lebih lebar. Biarkan sepanjang 3 hari, dan jangan didiram. Cukup siram pada anggota lantai saja.
Lakukan penyiraman bersama sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin sempurna pengabutan, maka dapat makin baik. Kamu dapat menyiramnya 2
3 kali sehari, bergantung suhu dan kelembaban kumbung. Kamu selamanya kudu melindungi suhu pada kisaran 16 -- 24 derajat celsius.
Budidaya Jamur Tiram Di Rumah
5. Memanen Jamur Tiram
Kalau baglog yang digunakan permukaannya udah tertutup sempurna bersama miselium, umumnya dalam waktu 1 -- 2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur dapat tumbuh dan udah dapat dipanen. Baglog jamur dapat dipanen 5 -- 8 kali, misalnya perawatannya baik.
Baglog bersama bobot kira-kira 1 kilogram dapat membuahkan jamur sebanyak 0,7 -- 0,8 kilogram. Setelah itu baglog dibuang atau dapat dijadikan bahan kompos. Panen ini dijalankan pada jamur yang udah mekar dan membesar. Tepatnya misalnya ujung-ujungnua udah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah, warnanya masih putih bersih.
Bila era panen lewat setengah hari saja, maka warna dapat menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya dapat pecah. Kalau udah seperti ini, jamur dapat cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2 -- 3 minggu lagi.