Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) yakni jamur pangan dari kategori Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri biasa tubuh buah berwarna putih sampai krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan kerap dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan formatnya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram memiliki nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, cokelat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5--20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-113-4m serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan pesat.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan tempat yang adem. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang telah melapuk atau pokok batang pohon yang telah ditebang karena jamur tiram yaitu salah satu variasi jamur kayu. Untuk itu, ketika mau membudidayakan jamur ini, substrat yang diwujudkan harus memandang habitat alaminya. Media yang lazim diaplikasikan untuk membiakkan jamur tiram yaitu serbuk gergaji kayu yang yaitu limbah dari penggergajian kayu.
Budidaya jamur tiram tak membutuhkan teknologi tinggi sehingga cukup simpel dan bisa dilakukan sendiri oleh pemula. Jamur tiram putih kini kian populer di Indonesia. Investasi murah dengan hasil menjanjikan membuat jamur tiram putih layak diwujudkan lahan bisnis.
Budidaya Jamur Tiram Nasa
Jamur tiram menjadi salah komoditas yang paling banyak diminati diantara golongan jamur konsumsi lainnya. Karenanya tak heran kalau kemudian budidaya jamur merang menjadi salah satu variasi budidaya yang paling banyak diminati.
Khususnya lagi tingginya permintaan ditambah lagi harga jual yang relatif stabil membikin budidaya jamur tiram menjadi usaha yang menjanjikan dan potensial. Walaupun semacam itu terbukti produktifitas jamur merang tak senantiasa maksimal malahan tak jarang kali jauh di bawah jumlah yang harusnya dapat diproduksi.
Tentu saja hal ini menjadi sebuah situasi sulit yang cukup krusial. Karena dalam budidaya jamur tiram biaya yang hatis dikeluarkan tidaklah sedikit. Sehingga kalau produktifitas panen tak cocok dengan kemauan maka tentu petani akan mengalami kerugian. Dilain hal produksi yang tak maksimalkan membikin stok jamur tiram dipasaran kian berkurang. Walhasil harga akan melonjak dan membikin energi beli masyarakat terhadap komoditas ini akan menurun. Hal ini tentu dapat menimbulkan kekhawatiran bagi para petani jamur tiram.
Dalam keadaan yang demikian dibutuhkan sebuah pilihan sistem atau sistem yang dapat memberikan kenaikan produktifitas hasil panen. Salah satu solusinya adalah dengan penggunaan produk NASA yang tetbukti dapat meningkatkan hasil panen jamur tiram.
Budidaya Jamur Tiram Putih
Budidaya jamur tiram sangat sesuai untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Investasi yang diperlukan untuk mengawali udaha budidaya jamur tiram cukup murah dan bisa dijalankan berjenjang. Komponen tersulit yakni membikin baglog, media tanam yang sudah diinokulaikan dengan benih jamur.
Nama latin jamur tiram yakni Pleurotus ostreatus, termasuk dalam kategori Basidiomycota. Disebut jamur tiram sebab bentuk tajuknya menyerupai kulit tiram. Berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram putih lazim ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin sebab itu, jamur tiram kerap kali disebut jamur kayu.