Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indonesia Negara dengan Masyarakat Spiritual Tinggi

25 Mei 2022   16:28 Diperbarui: 25 Mei 2022   16:38 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilahirkan di alam nan kaya..
Tumbuh dan berkembang di tanah air Indonesia..
Sebagai negara beriklim tropis..
Menyenangkan sepanjang masa...

Menjadi anugerah luar biasa..
Bagi setiap individu anak bangsa..
Untuk mewujudkan rasa syukur..
Melalui perenungan diri yang dalam...

Untuk lebih mengenal diri..
Sebagai makhluk berakal..
Dapat memanfaatkan setiap keadaan..
Menjadikan kehidupan lebih bergairah...

Tiada hambatan akibat cuaca..
Tiada hambatan sumber bahan pokok pangan..
Tiada hambatan keanekaragaman sosial..
Semua menyatu dalam jiwa Pancasila...

Melahirkan tipikal masyarakat yang penuh cinta..
Mencintai kehidupan semesta..
Baik kepada sesama..
Maupun kepada semesta alam...

Negara tropis adalah keajaiban..
Kesegaran dan kelembaban yang sesuai..
Semua dapat tumbuh subur..
Membentuk karakter sebagai manusia spiritual...

Menjadi pribadi dengan spiritual tinggi..
Menghasilkan lingkungan lebih tenang..
Lebih bersahabat dan guyup..
Dapat lebih fokus menjalani kehidupan bersama...

Masyarakat yang lebih hening..
Akan lebih mudah berhasil..
Menjadikan lebih produktif..
Sebagai eksistensi diri...

Hidup harus terus berguna..
Didukung oleh kehidupan sempurna..
Menikmati seluruh aktivitas secara sederhana..
Keuntungan sebagai masyarakat dengan spiritual tinggi...

Itulah Indonesia yang sebenarnya..
Berbeda dengan masyarakat negara lain..
Yang berorientasi pada materi..
Sebagai penyembuh jiwanya...

Jakarta, 24 Mei 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun