Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kematianku

18 Maret 2021   10:35 Diperbarui: 18 Maret 2021   10:38 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setahun lebih dalam situasi mengkhawarirkan..
Akibat pandemik wabah..
Membuatku harus menahan diri..
Tidak beraktivitas di luar rumah...

Tapi di sisi lain..
Kejenuhanpun semakin memuncak..
Akibat berada di rumah saja..
Tidak bebas lagi melakukan giat traveling...

Wabah yang sejatinya..
Tidak tahu apakah muncul karena alam..
Atau akibat uji coba senjata biologi..
Sangat merepotkan kehidupan...

Akhirnya wabah tersebut menimpa keluargaku..
Yang selama ini berupaya menghindari..
Macam cara telah diikuti..
Virus Covid dirasakan juga...

Kesal hati mengetahuinya..
Walau tidak bisa ditolak..
Karena sudah fokus pada upaya preventif..
Namun tak dapat dihindari...

Saat ini hanya berpasrah hati saja..
Pun jika tidak terinfeksi virus..
Tetapi juga mengalami kejenuhan..
Karena harus di rumah saja...

Kematian memang bukan kuasa kita..
Walau kita terus bertahan..
Aku ikhlas jika ia datang..
Jika memang demikian adanya...

Hinggapnya virus Corona pada keluargaku..
Sedikit banyak membuatku tidak tenang..
Sang cucu usia 5 bulan di sana..
Yang juga turut terinfeksi...

Semoga situasi ini segera terlewati..
Keluargaku segera pulih..
Anggap sebagai ujian..
Bahwa hidup ini tidak kekal...

Menikmati semua dinamika..
Merupakan cara terbaik..
Agar semua beban..
Tidak terasa berat dan segera berlalu...

Kujemput kematian dengan tenang hati...

Jakarta, 18.03.2021
SS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun