Islam merupakan agama yang Rahmatan lil ‘alamin, maksudnya adalah bahwa Islam itu sebagai agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam. Dimana bentuk rahmat dan rasa kasih sayang itu tidak hanya didapatkan oleh umat manusia saja. Akan tetapi juga didapatkan oleh makhluk hidup lainnya dan semesta alam.
Nah, realita bentuk rahmat tersebut dapat dilihat dari perkembangan Islam yang sangat pesat. Sebagaimana telah tercatat dalam sejarah peradaban bahwa Islam merupakan agama yang  tidak hanya tersebar dan berkembang di tanah Arab saja melainkan juga diberbagai penjuru dunia.
Salah satu wilayah yang berhasil dicapai oleh para pendakwah agama Islam adalah wilayah China, misi dakwah ini berhasil mencapai di wilayah China sebagai bentuk bahwa para pendakwah pada masa itu memiliki semangat juang yang tinggi.
Proses masuknya Islam di China menurut para pakar sejarah dapat dilihat dari tiga teori masuknya Islam ke wilayah China.
Teori pertama, Islam masuk ke wilayah China oleh para sahabat Nabi yang menerima langsung perintah dakwah oleh Nabi Muhammad SAW.
Pada masa itu ada dua jalur yang bisa dilalui para sahabat dari Makkah menuju ke wilayah China, yaitu jalur darat dan jalur laut. Kedua jalur ini sama-sama memiliki risiko dan bahaya tersendiri, dan para sahabat lebih memilih untuk menggunakan jalur darat untuk menyampaikan amanah dakwah yang di emban.
Dikarenakan untuk point positifnya jika melaui jalur ini maka perkembangan Islam disebelah barat China lebih cepat dibandingkan dengan penyebaran agama Islam di wilayah China bagian Timur.
Teori kedua, beberapa pakar sejarah mengungkapkan penyebaran Islam di China dilakukan melaui perkawinan.
Adanya kemiripan wajah masyarakat China dengan wajah orang-orang Arab, Turki, Persi, Afganistan, Uzbekistan atau Pakistan ini menjadi bukti adanya percampuran ras anatara penduduk pribumi dengan orang-orang Timur Tengah.
Adanya perkawinan tersebut menjadi faktor bertambahnya jumlah umat Islam di China, selain itu penyebaran Islam melalui perkawinan ini juga meningkatkan kualitas Islam China dimasa-masa setelahnya.
Kualitas diri muslim China ini terbukti dengan kemampuan umat muslim China untuk mempertahankan nilai-nilai ajaran agama luhur meskipun mereka umat muslim China hidup dibawah tekanan dari dinasti-dinasti yang berkuasa di China dalam kurun waktu yang tak sebentar.