Mohon tunggu...
Sisi Paramitha
Sisi Paramitha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Bisa karena terbiasa :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepercayaan di Zaman Kebodohan Sebelum Datangnya Islam

22 Januari 2021   09:00 Diperbarui: 23 Januari 2021   08:15 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat Arab sebelum Islam merupakan masyarakat yang hidup di zaman Jahiliyyah atau zaman kebodohan dimana mereka tidak mengenal agama tauhid atau tidak mengenal Tuhan, Allah SWT. Mereka hidup dalam kesesatan sehingga tatanan moralnya sangat minim.

Keadaan mereka saat itu sangat tidak terkendali karena tidak adanya peraturan yang ketat sehingga mereka berbuat seenaknya sendiri tanpa sanksi yang harus diterimanya. Kerapkali mereka melakukan kegiatan-kegiatan buruk mulai dari berfoya-foya, berjudi, mengubur anak perempuannya secara hidup-hidup, mencela keturunan, sering berperang sehingga terjadi pertumpahan darah antar suku, serta menghina dan mengolok-olok orang-orang miskin dan lemah. Moralitas yang sangat buruk dan rusak inilah yang menjadikan mereka disebut sebagai kaum jahiliyyah.

Sebelum Rasulullah SAW diutus menjadi Nabi dan Rasul oleh Allah SWT untuk membawa mereka ke jalan kebenaran, masyarakat Arab sejatinya telah mengenal kepercayaan akan adanya dzat yang memberi kekuatan dan perlindungan (yang mereka Tuhankan). Akan tetapi jarak antara masa jahiliyyah dengan Rasulullah SAW sangatlah jauh sehingga masyarakat Arab terjerembab dalam jurang kesesatan yaitu menyembah berhala dan meyakini bahwa berhala tersebut adalah Tuhan mereka.

Bagi mereka menyembah berhala adalah hal yang terbaik dan tidak mengubah ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi-nabi sebelumnya. Berhala tersebut berjumlah kurang lebih sekitar 360 buah berhala yang mengelilingi ka’bah sehingga membuat sesak lingkungan Ka’bah. Dan setiap kabilah-kabilah di Arab memiliki sesembahan mereka sendiri-sendiri.

Namun kemudian berhala-berhala itu dihancurkan ketika Rasulullah SAW menaklukkan kota Makkah. Diantara berhala-berhala lainnya, patung berhala yang paling besar dan dipuja-puja yaitu:

Manat

Manat adalah patung berhala yang ditempatkan di Qudaid, antara Makkah dan Madinah. Patung berhala yang begitu diagungkan oleh Suku Aus dan Khazraj itu dihancurkan oleh Ali bin Abi Thalib yang diutus oleh Rasulullah SAW saat penaklukan kota Makkah.

Latta

Latta merupakan sebuah kuburan orang shalih yang berada di Thaif. Ada juga yang mengatakan bahwa Latta merupakan sebuah nama seorang yang membuat masakan sawiiq untuk jamaah haji. Lalu ketika ia meninggal kuburannya disembah oleh masyarakat Thaif. Kemudian ketika Bani Tsaqif masuk Islam maka kuburan ini dihancurkan dan dibakar habis oleh Al-Mughiroh bin Syu’bah yang diutus oleh Rasulullah SAW.

Uzza

Uzza adalah sebuah pohon yang disembah dan diagungkan oleh Suku Quraisy dan Kinanah yang ditempatkan di Lembah Nahlah, antara Makkah dan Thaif. Kemudian ketika penaklukan kota Makkah Rasulullah mengutus Khalid bin Walid untuk menghancurkan berhala tersebut.

Hubal

Hubal merupakan patung berhala yang paling besar diantara yang lainnya. Hubal diletakkan di tengah-tengah Ka’bah. Dan kemudian juga dihancurkan ketika penaklukkan kota Makkah.

Selain menyembah berhala masyarakat Arab juga mempercayai agama-agama berikut, diantaranya adalah:

Yahudi

Masuknya agama Yahudi di Bangsa Arab pertama kali eksis di daerah Yaman melalui perantara penjual jerami bernama As’ad bin Abi Karb. Ketika itu dia pergi berperang ke Madinah dan disanalah dia memeluk agama Yahudi. Lalu dia membawa serta dua ulama Yahudi dan Bani Quraidzah ke Yaman. Kemudian agama Yahudi bertumbuh sangat pesat disana.

Nasrani

Masuknya agama Nasrani ke jazirah Arab melalui penduduk Habasyah  di Yaman sekitar tahun 340-378 M dan Romawi. Dan pada saat itu pula terdapat sebuah gerakan yang bernama gerakan Kristenisasi yang muncul di permukiman Yaman.

Majusi

Perkembangan agama majusi lebih banyak di kalangan masyarakat Arab yang bertentangan dengan masyarakat Persia, seperti masyarakat Arab yang di Irak, Hajar, serta para elite poitik Yaman pada masa pendudukan Bangsa Persia terhadap Yaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun