Sesak aula masjid dibuat karena Ramadan
Jika kemarin satu dua bersarung
Kini pulang sandal utuh adalah berkah
Anak-anak kecil ikut jua menengadah
Menurut para tua yang berkeluh kesah
Pada Tuhan yang dihadiri rutin setahun sekali
Lepas malam saat nyala lentera hanyalah redup
Genderang bunyi menjadi penerang
Riuh sahutan sahur tak berhenti berdendang
Gantikan dangdut yang lalu terngiang
Tiba pula matahari berteriak garang
Kepala-kepala manusia justru beradu dengan bantal
Melilit selimut hingga pelukan terdalam
Tanpa pedulikan obor
Yang apinya setengah
Tiap kali disulut merah
Di persinggahan kala Ramadan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H