Mohon tunggu...
Hasna A Fadhilah
Hasna A Fadhilah Mohon Tunggu... Administrasi - Tim rebahan

Saya (moody) writer. Disini untuk menuangkan unek-unek biar otak tidak lagi sumpek.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jangan Jadikan Puasa sebagai Alasan Malas Bekerja!

21 Mei 2018   15:55 Diperbarui: 21 Mei 2018   16:17 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan hari-hari biasa, pada bulan Ramadan, Pegawai Negeri Sipil oleh pemerintah diberikan pengurangan jam kerja. Namun kebijakan di instansi pemerintahan ini dan beberapa banyak perusahaan justru dijadikan jurus untuk menunda-nunda pengerjaan tugas bagi beberapa oknum Aparatur Sipil Negara, bahkan ada yang memilih untuk tidak mengerjakan kewajibannya sama sekali hingga Ramadan usai.

Bila di Indonesia, pemerintah memberikan toleran bagi masyoritas muslim untuk menunaikan ibadah puasa, muslim di China, termasuk pegawai pemerintah dan pelajar, malah dilarang berpuasa karena kekhawatiran akan penurunan performa karyawan, selain juga alasan kebijakan rasial dari pemerintah negeri bambu itu.

Memang betul ketika berpuasa, tubuh kita menjadi lebih lemas karena kita kekurangan cairan dan di saat yang sama tubuh pun perlu menyeimbangkan kadar gula darah. Oleh karena itu, disarankan agar kita memilih asupan yang sehat dan penuh gizi, dan menghindari menu dengan kadar gula tinggi, seperti es campur, jus buah, dan sebagainya.

Namun sejatinya, puasa tidak perlu dijadikan alasan untuk malas bekerja. Hal yang sungguh sangat disayangkan karena bekerja pun sebenarnya bernilai ibadah, dan ketika kita meniatkannya dengan ikhlas, serta untuk membantu memudahkan urusan orang lain, pahala yang didapat tentu akan berlipat ganda. Di era Rasul dulu, beberapa kali perang melawan kezaliman justru dilaksanakan saat puasa.

Bahkan terhitung lima kali kaum muslim memenangkan pertempuran di saat kondisi mereka sedang dilanda lapar dan dahaga. Padahal bila dinalar, perang justru menguras kekuatan fisik. Namun dari kisah pendahulu kita, kita sebaiknya belajar untuk menjadikan bulan puasa yang penuh berkah sebagai pemacu kita untuk melakukan amal kebaikan semaksimal mungkin.

Bukankah tiap ibadah yang kita lakukan, termasuk bekerja akan dinilai berlipat ganda? Jadi, jangan patah arang dan malah loyo ketika berpuasa. Justru momen ini harus kita jadikan sebagai ladang pahala yang perlu diusahakan sebaik-baiknya.

Karena bukan tidak mungkin, ketika misalnya seorang PNS melayani masyarakat dengan sepenuh hati, dan yang dilayani kemudian berterima kasih dan mendoakannya dengan tulus, doa terbaik darinya lah yang selanjutnya dikabulkan oleh Allah SWT?

Selain motivasi panen pahala di bulan Ramadan, kita juga tentu ingat bahwa Rasulullah SAW bersabda: "sebaik-sebaik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain."

Sehingga saat kita bekerja, dan hasil pekerjaan kita memberikan dampak positif, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga orang lain, hal ini berarti bahwa kita sedang berproses menjadikan diri kita sebagai umat terbaik Nabi Muhammad SAW.

Nah, dengan kedua alasan tersebut, masihkah kita perlu 'mengkambinghitamkan' puasa sebagai alasan kita bermalas-malas ria?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun