Mohon tunggu...
Fransisca Napitupulu
Fransisca Napitupulu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Pelajar Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Peron Stasiun Legendaris Kota Solo

7 November 2023   02:44 Diperbarui: 7 November 2023   02:50 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Rupanya stasiun ini telah menyediakan fasilitas dengan begitu apik sehingga membuat para penggunanya merasa terbantu dan nyaman berada di sana. Seperti halnya pada peron sebelumnya, terlihat begitu banyak kursi tunggu yang tertata rapi dengan beberapa kipas angin embun di sekitarnya. 

Pada bagian pojok sisi kiri, kita akan menemukan toilet dan musala yang terlihat ramai. Sentuhan warna hijau dari tumbuhan yang ditanam di depan toilet berhasil memberikan kesan asri dan indah. Pos kesehatan, ruang menyusui, dan loker lose and found juga dapat dimanfaatkan bagi yang membutuhkan. Sembari menunggu, para calon penumpang dapat dengan jelas mengamati sekaligus mendengarkan suara kereta yang melintas.

Menyusuri sisi kanan, terlihat beberapa kedai makanan yang berjajar. Aroma kopi khas Roti 'O yang mengudara mampu menciptakan sebuah kenyamanan bagi setiap orang. Para penumpang dapat membeli makanan pada kedai yang tersedia. 

Pada peron ini juga terdapat area bekerja dengan detail fasilitas yang sama. Selain bagi orang dewasa, stasiun ini juga menyediakan fasilitas berupa area bermain bagi anak-anak. Dengan adanya area bermain yang berwarna-warni, anak-anak akan merasa tertarik dan betah untuk bermain sembari menunggu kedatangan kereta.

Untuk menuju peron 5 dan 6, penumpang dapat berjalan dan berbelok ke kiri. Terlihat kursi-kursi tunggu yang ditata dengan teratur. Sama seperti peron sebelum-sebelumnya, pada area ini juga terdapat beberapa kedai makanan. 

Melalui peron 5 dan 6, para penumpang bisa langsung keluar melewati pintu KRL. Bagi penumpang yang ingin ke bandara maupun Terminal Tirtonadi dapat menaiki eskalator terlebih dahulu dan berbelok ke kanan.

Stasiun yang didirikan pada masa kolonial ini menyimpan begitu banyak kenangan. Stasiun Solo Balapan dengan seluruh isinya telah menjadi saksi bisu dari berjuta salam perpisahan, beribu hangatnya pelukan, dan derasnya air mata penuh angan. 

Stasiun ini bukan hanya tentang pemberangkatan dan pemberhentian kereta, melainkan tentang berbagai cerita yang terukir pada setiap waktunya. Kini, tertarikkah kamu menjadikan Stasiun Solo Balapan dan Kota Solo sebagai saksi bisu dari salah satu kisahmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun