Peran Penting Ayah dalam Pola Asuh Anak: Menumbuhkan Generasi yang Tangguh dan Berkarakter
Pengasuhan merupakan suatu perilaku yang pada dasarnya mempunyai kata-kata kunci yaitu hangat, sensitif, penuh penerimaan, bersifat resiprokal, ada pengertian, dan respon yang tepat pada kebutuhan anak (Garbarino dan Benn, 1992). Allen & Daly (2007) mengemukakan bahwa konsep "keterlibatan ayah" lebih dari sekedar melakukan interaksi yang positif dengan anak-anak mereka, tetapi juga memperhatikan perkembangan anak-anak mereka, terlihat dekat dengan nyaman, hubungan ayah dan anak yang kaya, dan dapat memahami dan menerima anak-anak mereka. Pengasuhan dengan ciri-ciri tersebut melibatkan kemampuan untuk memahami kondisi dan kebutuhan anak, kemampuan untuk memilih respon yang paling tepat baik secara emosional, afektif, maupun instrumental.
Palkovitz (dalam Sanderson & Thompson, 2002) mengemukakan beberapa kategori keterlibatan ayah dalam pengasuhan yang meliputi :Â
a. communication (mendengarkan, berbincang/berbicara, menunjukkan rasa cinta)
b. teaching (memberi contoh peran, melakukan aktivitas dan minat yang menarik)
c. monitoring (melakukan pengawasan terhadap teman-teman, pekerjaan rumah)
d. cognitive processes (khawatir, merencanakan, berdoa)
e. errands (mengurus)
f. caregiving (memberi makan, memandikan)
g. shared interest (membaca bersama)
h. availability (keberadaan)
i. planning (merencanakan berbagai aktivitas, ulang tahun)
j. shared activities (melakukan kegiatan bersama, misal belanja, bermain bersama)
k. preparing (menyiapkan makanan, pakaian)
l. affection (memberi kash sayang, sentuhan emost)
m. protection (menjaga, memberi perlindungan) emotional support (membesarkan hati anak).
Model keterlibatan ayah dalam pengasuhan ini dikenal dengan konsep "generative fathering". ikatan antara ayah dan anak akan memberikan warna tersendiri dalam pembentukan karakter anak. Jika pada umumnya ibu memerankan sosok yang memberikan perlindungan dan keteraturan, sedangkan ayah membantu anak bereksplorasi dan menyukai tantangan. Jika anak diasuh oleh keduanya secara optimal, maka akan terbentuk rasa aman dan percaya dalam diri anak (Vita, 2007). Berdasarkan hasil beberapa penelitian yang lain juga terbukti bahwa anak belajar banyak hal secara berbeda dari ayah dan ibu. Pada ibu, anak dapat belajar seperti kelembutan, kontrol emosi, dan kash sayang. Pada ayah, anak belajar ketegasan, sifat maskulin, kebijaksanaan, ketrampilan kinestetik dan kemampuan kognitif.
Dampak pengasuhan ayah pada perkembangan anak, yaitu :
a. Perkembangan peran jenis kelamin
Pada anak usia 2 tahun, ayah lebih atraktif berinteraksi terutama dengan anak laki-lakinya daripada anak Sebagai responnya, anak laki-laki mengembangkan keenderungan identifikasi jenis kelamin pada ayah. Ayah yang mempunyai anak 2 tahun telah siap dan yakin/percaya bahwa ayah harus memberikan model peran pada anak laki-lakinya. Identitas jenis kelamin harus terjadi pada tahun ketiga kehidupan karena jika melebihi waktu ini akan menyebabkan kesulitan yang lebih besar dan problem sosiemosional yang lebih banyak dibanding jika terjadi sebelumnya. Teori modeling memprediksi bahwa derajat identifikasi tergantung pada pengasuhan ayah (fathers nurturance). Ayah yang hangat, nurturant dan terlibat dalam pengasuhan, mempunyai anak-anak laki-laki yang maskulin dan anak-anak perempuan yang feminin.
b. Perkembangan moral
Ayah berpandangan positif tentang pengasuhan mempunyai anak laki-laki mengidentifikasi yang ayah mereka dan menunjukkan moralitas yang terinternalisasi. Penelitian yang lain menunjukkan bahwa ayah yang nurturant dan ayah-ayah yang secara aktif terlibat dalam pengasuhan membantu perkembangan altruisme dan kedermawanan. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki yang nakal seringkali berasal dari keluarga yang ayahnya antisosial, tidak empati dan bermusuhan.
c. Motivasi Berprestasi dan Perkembangan Intelektual
Terdapat kaitan antara kehangatan hubungan ayah-anak dan performansi akademik. Hubungan ayah-anak yang harmonis akan dapat membangkitkan motivasi anak untuk berprestasi.
d. Kompetensi sosial dan Penyesuaian Psikologis