Mohon tunggu...
Sisca Kristina
Sisca Kristina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang

Hobi : Denger musik, baca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cyber Bullying terhadap Ragil Mahardika

25 Mei 2022   13:01 Diperbarui: 25 Mei 2022   14:02 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Denigration (Pencemaran Nama Baik)
Pertimbangkan sudut pandang orang lain saat menjelajahi web. Selama mungkin, hingga mencoreng nama baik orang-orang yang bertebaran di media sosial.

4. Cyberstalking
Spionase ekstrim, perlindungan, dan fitnah orang lain. Akibatnya, mereka yang menjadi korban penipuan dan bentuk pelecehan lainnya sering kali merasa tidak berdaya dan tidak berdaya.

5. Impersonation (Peniruan)
Meniru orang lain saat melakukan suatu tindakan mengirimkan sinyal yang salah dan menurunkan posisi sosial seseorang. Akun palsu di situs media sosial seperti Instagram dan Twitter adalah penyebab umum masalah ini.

6. Outing and Trickery
Outing seseorang berarti mengungkapkan rahasia mereka kepada publik. "Outing" dalam bentuk gambar pribadi yang dapat menimbulkan rasa malu atau depresi ketika diposting secara publik. "Trickery," di sisi lain, melibatkan meyakinkan orang lain untuk mendapatkan informasi sensitif, seperti foto dan detail pribadi, dari korban yang tidak menaruh curiga.

Beberapa Akibat Kejahatan media social bertentangan dengan kejahatan/kekejian yang lain, lalu dampaknya lebih membahayakan, yaitu:

1. Menjauhkan pribadi pada orang-orang disekitar
Keadaan seseorang yang menderita kecemasan atau teror. Mereka tidak menahan diri ketika harus meninggalkan panggung sosial. Misalnya, banyak laporan tentang cyberbullying yang melibatkan anak-anak sekolah telah muncul dalam beberapa tahun terakhir. Hanya masalah waktu sebelum anak tersebut menjadi bunuh diri dan memutuskan untuk putus sekolah.

2. Perasaan Dikucilkan Lingkungan
Cyberbullying berbasis internet atau jejaring sosial adalah nyata. Namun, itu bisa dilihat oleh mereka yang berada di sekitar korban. Selain itu, korban menjadi sasaran sejumlah ejekan keji.
Kekerasan dalam kehidupan nyata dapat didorong oleh dukungan ini. Hal terakhir yang terjadi pada korban cyberbullying adalah mereka dijauhi oleh masyarakat dan diperlakukan dengan buruk.

3. Kesehatan Fisik dan Mental Terganggu
Stres disebabkan oleh intimidasi terus-menerus/bullying dari teman dan orang asing di media sosial. Akhirnya, post traumatic stress disorder (PTSD) mungkin timbul dari perasaan melankolis, cemas, dan percaya diri.
Tidak peduli berapa usia orang tersebut, efek dari gangguan stres pasca-trauma tetap sama. Ada kemungkinan orang kehilangan kemampuan sistem kekebalan untuk merangsang tubuh mereka.

4. Depresi dan Ingin Bunuh Diri
Adalah umum bagi para korban perundungan siber untuk merasa sebal dan sebal terhadap penyiksa mereka. Jika ini terjadi secara teratur dan memburuk, hal itu dapat membangkitkan keinginan untuk bunuh diri. (dsla, 2020)

KESIMPULAN

Satu dari banyak kasus cyber bullying menghebohkan media sosial baru – baru ini dalam Indonesia adalah nan didapat pada Ragil Mahardika. Dimulai dari Ragil Mahardika dan pasangannya menjadi salah satu bintang tamu di Podcast Deddy Corbuzier dan memberikan statement – statement kontroversial tentang pernyataan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun