Mohon tunggu...
Sisca Kaka
Sisca Kaka Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang karyawati dan ibu rumah tangga yang senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berjalan Kaki = Aneh

17 Juli 2012   09:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:52 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan orang saat ini, terutama di Indonesia yang tinggal di kota,  dimana kendaraan bermotor sudah mendominasi, berjalan kaki ke suatu tempat memang dianggap aneh dan nyleneh. Hal ini sering saya alami ketika saya berjalan ke suatu tempat, entah itu minimarket, pasar atau ke rumah seorang kawan yang jaraknya sekitar 500 meteran.

" Lho, kok jalan?"

" Jalan aja?"

"Hagh? Jalan kaki?Gak cape'?"

"Kok, tindak?"

"Mlaku?"

Kata-kata seperti itu yang sering saya dengar bila bertemu dengan seseorang pada waktu berjalan kaki. Padahal menurut saya, biasa saja, gak capek.  Heran ya, sama orang modern sekarang ini. Kemana-mana harus bermotor, padahal jaraknya hanya sak iprit. Memang aneh? Kan sehat? Kan irit? Kan supaya badan kita gak gemuk?

Berjalan kaki yang saya bahas ini memang berjalan untuk menuju tempat tertentu, bukan jalan-jalan untuk bersenang-senang atau memang ditujukan untuk berolahraga dengan memakai sepatu dan pakaian olahraga.  Kalau itu lain, kalau yang demikian biasanya dilakukan oleh orang yang biasanya naik kendaraan dan dilakukan pada hari libur. Tapi ini, memang  ber-jalan untuk ke suatu tempat, dengan sandal jepit, dengan sepatu kerja dengan pakaian yang digunakan pada saat itu. Mbulet ya? hehehe...

Pernah, suatu kali, saya berjalan keluar komplek mau naik angkot dengan anak saya. Jaraknya kira2 5oo meteran. Kami melewati pos satpam, sebagai tanda keakraban saya menggangguk dan tersenyum. Pak Satpamnya malah bilang begini, "Kok, tindak mawon?" "Nggih, pak." Jawab saya tanpa banyak kata. Setelah itu beberapa langkah, kemudian bertemu sama tetangga, "Bu, mau kemana? Kok jalan kaki?" Tuh kan, orang pada heran ya, kalo liat orang berjalan kaki. Memangnya dosa  kalo berjalan kaki? Atau ....  gak waras kalo berjalan kaki?Saya kadang merasa menjadi kaum termarginalkan jika saya berjalan kaki.

Tapi inilah dampak dari kemajuan teknologi. Semua serba otomatis, serba tinggal pencet langsung jalan sendiri. Maka dari itu, yang namanya penyakit sekarang macem-macem karena kemajuan teknologi tersebut.

Salam kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun