Â
BUKIT SYLVIA
Setelah jam 15.00 WITA, kami pun beranjak kembali ke perahu kayu untuk kembali ke Desa Rangko.
Tujuan kami berikutnya adalah Bukit Sylvia, untuk menyaksikan matahari terbenam. Jaraknya sekitar 30 menit-an.
Terdapat penjual "KOPITUK" di sini. Menurut temanku, wajib di minum. Kopinya wangi dan uenak. Berkat promosi ke dua temanku, akhirnya kutertarik juga, padahal sudah sore, biasanya saya tidak berani minum kopi, karena pernah dua kali kejadian minum kopi saat sore, malamnya tidak bisa tidur.
Saya pun memesan kopi gula aren. Memang enak! Tapi seperti yang saya takuti, malamnya saya tidak bisa tidur
Bukit Sylvia disebut Bukit Cinta juga. Untuk mencapai puncak bukit, kita perlu trekking selama 10menit. Tidak terlalu susah, tetapi tetap membuat kita berkeringat.
Pemandangan di puncak bukit sungguh memesona. Kita bisa menikmati keindahan pulau disekitarnya, laut yang biru serta kapal-kapal wisata di kejauhan.
Di Bukit Sylvia ini, kita bisa menyaksikan matahari terbit dan terbenam. Saat menyaksikan matahari tenggelam di balik horizon, keindahan warga langit begitu memukau. Warna orange, jingga, pink, birunya langit dan putihnya awan, memancarkan keindahan ciptaanNya.