13 November dirayakan sebagai “Hari Kebaikan Sedunia”. Kebaikan menjadi dasar kemanusiaan dan mampu melampaui batas suku, ras, agama, politik, gender dan wilayah.
Setiap tanggalHari Kebaikan Sedunia didedikasikan untuk menggaungkan dan merayakan aksi kebaikan.
Sejarah Hari Kebaikan Sedunia dimulai pada 1997 saat diselenggarakan konferensi pertama World Kindness Movement di Tokyo, Jepang. Konferensi ini dihadiri organisasi-organisasi dengan pemikiran serupa dari berbagai negara.
Tahun 2005 gerakan ini pun dilakukan di Inggris, disusul Singapura pada tahun 2009. Kemudian gerakan semakin luas dan menjadi World Kindness Movement di Inggris pada tahun 2010.
Pada tahun 2019, perayaan ini sudah tersebar di 29 negara, termasuk Australia, Perancis dan Amerika Serikat.
Akhirnya World Kindness Movement menerima pengakuan menjadi “Non Govermental Organization” resmi di Swiss setelah melalui perjalanan yang panjang.
Tujuan Hari Kebaikan Sedunia untuk meningkatkan kesadaran akan berbuat baik di komunitas, menekankan kekuatan positif dan welas asih yang menyatukan semua.
Itulah sejarah singkat perayaan Hari Kebaikan Sedunia, dapat dibaca di sini. (1)
---
Sekarang ini, kita sering mendengar berita adanya kejahatan yang terjadi di berbagai belahan dunia, tentunya tidak terluput juga di negara kita sendiri, Indonesia.
Dulu rasanya wajar membantu orang mengangkat barang ataupun koper di bandara atau di stasiun, bila melihat orang yang bersangkutan kesulitan dengan bawaannya. Tetapi dengan adanya berbagai kasus penyeludupan barang terlarang yang mengakibatkan orang yang membantu tersebut malah “kena” musibah, akhirnya kita jadi tidak berani lagi membantu orang yang kewalahan saat membawa barang.