Terletak di Desa Oehala, Kota So’e, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.  Berjarak sekitar 114km dari Hotel Aston, Kupang,  tempat kami menginap.
Aliran airnya dari Gunung Mutis. Sangat jernih. Dikelilingi oleh rindangnya pepohonan sehingga suasana di sini terasa sejuk dan asri. Aliran dan debit airnya pada saat ke sana cukup deras.
Untuk sampai di spot air terjun , dari parkiran kita harus menuruni 200an anak tangga dari batu yang tidak beraturan. Lumayan capek! Tetapi segera terobati dengan suara air terjun yang sangat menenangkan dan mendamaikan hati. Ditambah kealamian kawasan  air terjunnya yang seperti lukisan dalam wujud nyata yang sangat memanjakan mata.
Air terjun Oehala ini bertingkat, konon katanya ada 7 tingkat. Kebetulan kami  tidak pakai drone, sehingga hanya terfoto  3 tingkatan air terjunnya.
Karena dikelilingi oleh pepohonan, maka tidak terasa panas sama sekali. Apalagi airnya dingin dan jernih, duduk di batu depan air terjun, sambil merendam kaki dan  mendengarkan suara gemericik air terjun, sungguh merupakan aktivitas yang sangat sempurna untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari.
Saat ke sini, sekitar jam 11.00 waktu setempat, tidak ada seorang pun pengunjung yang ada. Mungkin karena saat kami ke sini bertepatan dengan bulan puasa (24 Maret 2023).
Terdapat warga yang menjual buah-buahan di area parkir. Kami meminta ijin untuk makan siang di kursi yang terdapat di warung penjualan yang terdapat di sana, sebelum akhirnya balik ke kota Kupang.
---
Di Indonesia, terdapat banyak sekali air terjun. Kebanyakan kawasan di sekitar air terjun tersebut masih alami. Belum ada sentuhan dari tangan manusia. Masih perawan. Rindangnya pepohonan yang tumbuh di sekitar air terjun tersebut, membuat suasana di kawasan air terjun  sangat sejuk dan asri.