Terdapat tulisan PANTAI LIMAN, yang menyambut kedatangan kami saat memasuki Pantai Liman ini. Ada cottage, penjual makanan dan toilet di sini. Tempatnya memang sudah dipersiapkan sebagai tujuan wisata. Saat sampai di sini sudah ada beberapa pengunjung.
Ciri khas yang dimiliki pantai ini adalah adanya hamparan bukit hijau yang bernama Bukit Liman yang berbatasan langsung dengan pantai yang bisa dijelajahi.
Saya dan Indri sempat berencana ke Bukit Liman tersebut. Kami berdua menyusuri Pantai Liman sampai perjalanan. Akhirnya kami menyerah, soalnya cuacanya sangat terik dan kami merasa kok tidak sampai-sampai juga padahal kami sudah bermandikan keringat
Saat menyusuri pantai menuju Bukit Liman, kami menemukan beberapa tenda yang terpasang di pesisir pantai. Beberapa pengunjung bersenda gurau di dekat tempat api unggun yang sudah padam.
Saya menemukan keunikan dari Pantai Liman ini saat bermain ombak di pinggir pantai. Pasirnya bergelombang di beberapa tempat. Menurutku hal ini disebabkan oleh ombak yang menerjang pantai dari dua arah sehingga menyebabkan gundukan di tengahnya. Unik!
Kami cukup lama bersantai di Pantai Liman ini. Menghindari terjangan gelombang ombak yang mengarah ke pantai sungguh "healing" yang sangat sempurna.
Kita juga bisa menyewa "hammock" sama penjual kelapa di sini. Menikmati air kelapa muda sambil duduk di "hammock", mendengar deburan suara ombak, terpaan angin sepoi-sepoi, dan mencium aroma air laut, benar-benar merupakan surga bagi pencinta wisata bahari.
Pantai Liman ini tentu saja sangat saya rekomendasikan juga seperti Pantai Uitiuhtuan.
Pantai Uinian
Terletak di Desa Uiboa, Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang, NTT.
Uinian artinya air kelapa. Ui artinya air dan Nian artinya kelapa. Dari namanya saja sudah pasti bisa ditebak, pantainya pasti banyak pohon kelapa.