Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pentingnya Bekerja dengan Hati

21 Mei 2021   23:15 Diperbarui: 21 Mei 2021   23:45 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah punya teman yang sering mengeluh pada saat bekerja? Dikasih tambahan pekerjaan mengeluh. Ada kesalahan disuruh perbaiki, raut mukanya langsung berubah.  Perhitungan dalam bekerja, kalau bukan pekerjaannya tidak akan membantu walaupun sedang santai.

Apa perasaanmu bila mempunyai teman yang berperilaku demikian?

Toksik di lingkungan kerja tidak bisa dihindarkan. Diantaranya:

Suka Mengeluh

Sebenarnya kebiasaan sering mengeluh & perhitungan dalam bekerja  bukan suatu sikap yang baik  di dalam dunia kerja. Kamu akan dianggap tidak bertanggung jawab, jadi omongan orang & kesan yang ditangkap orang atas perilakumu  bukan kesan yang positif.

Kalau kamu bekerja dengan hati, seberapapun beratnya pekerjaan yang kamu kerjakan akan terasa ringan. Tetapi kalau kamu mengeluh terus, kapan pekerjaan tersebut akan selesai?

Mengeluh tidak akan mengurangi beban kerjamu. Waktu yang dipakai untuk mengeluh bukankah lebih baik digunakan untuk bekerja? Toh dengan mengeluh, kamu  tetap harus menyelesaikan pekerjaanmu. Jadi buat apa melakukan sesuatu yang tidak “perlu” yang akhirnya merusak kesan orang terhadap dirimu?

Sering mengeluh akan membuat dirimu & orang yang mendengarnya jadi tidak nyaman. Mengeluh menghadirkan energi negatif.  Daripada mengeluh yang memunculkan  kesan negatif, lebih baik melakukan pekerjaan dengan hati yang ikhlas. Jangan selalu memandang bahwa pekerjaan yang  kamu kerjakan tidak sebanding dengan penghasilan yang kamu terima. Itu berarti kamu tidak ikhlas dalam bekerja. 

Bekerja dengan hati akan membuat kita nyaman dan tenang. Apapun pekerjaan yang kita kerjakan jadi terasa mudah dan kita akan jadi bersemangat dalam menjalani rutinitas sehari-hari. 

Dan yang perlu diingat, seandainya kamu bekerja dengan hati, orang sekitarmu juga bisa  merasakan keikhlasanmu dalam bekerja, kamu akan diingat oleh rekan kerjamu. Siapa tahu suatu saat bila kamu ingin pindah kerja, temanmu akan merekomendasikan kamu? Tetapi seandainya kamu dikenal sebagai pengeluh, saya yakin tidak akan ada yang mau merekomendasikanmu seandainya ada promosi jabatan atau lowongan kerja.

Perhitungan Dalam Bekerja

Pernah bertemu teman yang sangat perhitungan dalam bekerja? Seandainya bukan tanggung jawab pekerjaannya, maka dia tidak bersedia membantu. Bagi dia lebih baik dia bersantai daripada membantu.

Padahal tidak ada salahnya membantu seandainya memungkinkan. Dengan membantu rekan kerja, setidaknya ada “pelajaran” yang di dapat. Kita jadi  tahu pekerjaan diluar tanggung jawab kita.  

Siapa tahu suatu saat “ilmu” yang kita dapat dari membantu rekan kerja ternyata terpakai di kemudian hari? Tidak ada yang tidak mungkin, kan?

Dan yang pasti, dengan ringan tangan, kamu akan disenangi teman kerja. Ini bisa menjadi poin plus untuk peningkatan kariermu dan kemungkinan suatu saat kamu akan direkomendasikan oleh teman seandainya ada lowongan kerja.

Saya punya pengalaman terkait hal ini. Selama saya kerja, saya tidak pernah perhitungan dalam bekerja. Saya tidak betah santai. Jadi seandainya pekerjaan saya selesai, saya akan mencari teman-teman yang perlu bantuan saya.

Setelah 20 tahunan, saya ditelepon oleh atasan saya di perusahaan sebelumnya. Kami berdua sudah sama-sama keluar dari perusahaan kimia ditempat kami bekerja sebelumnya. Ternyata dia mengajak saya bergabung di perusahaan yang baru dibangunnya. Katanya, “Kamu yang langsung teringat oleh saya pada saat saya perlu membentuk team baru”.

Hasil tidak akan mengkhianati usaha, bukan? Jadi tidak ada salahnya membantu teman seandainya memungkinkan.

Bekerja dengan hati akan menghindarkan kita melakukan tindakan-tindakan toksik di kantor.

Serpong, 21 Mei 2021

Salam,

Rosmani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun