Banyak temanku yang akhirnya jadi mahir untuk membuat kue akibat pandemi ini. Padahal sebelum pandemi mereka sama sekali tidak pernah membuatnya.
Tahun 2020 juga mengajarkan kita untuk banyak bersyukur, Bersyukur masih bisa bekerja disaat banyak yang dirumahkan. Bersyukur masih bisa makan walaupun penggangguran. Bersyukur masih sehat walafiat walaupun kekurangan. Yang perlu kita lakukan adalah tetap bersyukur dan menyerahkan semua kekhawatiran kita ke dalam tanganNya.
Lima hari lagi pergantian tahun. Kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi di tahun mendatang, tetapi tentu saja kita berharap tahun baru akan memberikan harapan baru. Apapun yang terjadi pada tahun yang akan datang, yang pasti kita harus bisa bertahan. Berdoa agar diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi apapun yang akan terjadi nanti.
Dan kita harus percaya badai pasti berlalu. Tidak selamanya langit kelabu. Seperti kumpulan surat yang ditulis oleh Raden Ajeng Kartini, “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Jadi tetap tenang dan bersikap optimis ke depannya. Tidak lupa tetap melakukan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ada, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan memakai masker. Selebihnya sudah bukan wewenang kita lagi. Tidak perlu terlalu dicemaskan. Jalani hidup dengan santai. Indonesia butuh ketawa!
Akhir kata, kuucapkan:
Selamat Natal 2020 & Tahun Baru 2021
Semoga kesehatan, kedamaian dan kebahagiaan senantiasa menyertai kita kedepannya.
Serpong, 26 Desember 2020
Salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H