Kalau ditanya "Apa kelebihan dari dirimu yang bisa kamu bagikan ke sesama", kira-kira apa jawaban dari kamu, rekan kompasianer? Silakan jawab di kolom komentar ya untuk saling berbagi dan memperkaya diri.
Pertanyaan ini juga ditujukan ke kami semua waktu lagi sharing pendalaman firman Tuhan. Rata-rata tidak bisa menemukan hal-hal yang spektakuler dalam dirinya.
Padahal hakikatnya apa yang kita bagikan ke orang lain, mungkin bagi kita merupakan hal yang sepele, hal yang biasa saja, tetapi bagi yang menerima itu merupakan hal yang luar biasa, yang bisa membuat penerima berbahagia dan bersyukur. Jadi ukuran "luar biasa" itu bukan dari diri pemberi, tetapi dari penerima.
Teman saya membagikan pengalamannya. Menurutnya setiap pagi dia selalu berpapasan dengan petugas kebersihan di kompleks rumahnya. Yang dia lakukan adalah tersenyum dan mengucapkan salam. Bagi temanku itu merupakan hal yang biasa dan sudah sewajarnya.
Tetapi bagi petugas kebersihan tersebut senyum dan sapaan dari temanku bukanlah hal yang biasa, tetapi hal yang luar biasa. Senyuman dan sapaan dari temanku, membekas di hati petugas tersebut.
Suatu hari menjelang malam temanku mampir ke mini market dekat rumahnya. Karena menjelang malam maka tempat tersebut sepi . Daerah tersebut rawan pencurian sepeda motor. Saat keluar dari mini market ternyata bapak petugas kebersihan sedang menjagai motornya.
Luar biasa bukan? Hanya memberikan senyum dan sapaan, penerima senyuman dan sapaan tersebut merasa senang dan bahagia sehingga tanpa diminta dia dengan ikhlas menjagai sepeda motor temanku.
Saya pribadi juga punya pengalaman. Tetapi sayalah penerima bantuan tersebut. Bagi saya yang baru bisa menyetir maka hal yang paling sulit adalah parkir. Jadi setiap hari pulang kerja pasti pak Supri atau ko Hartono, tetanggaku, membantu untuk mengarahkan saya memarkirkan mobil. Semua itu mereka lakukan tanpa saya minta.
Bagi mereka itu merupakan suatu hal yang biasa, tapi bagi saya penerima bantuan, itu merupakan suatu hal yang luar biasa, yang sangat saya syukuri. Bayangkan kalau tidak ada pak Supri dan ko Hartono yang berbaik hati memandu setiap hari sampai hitungan tahun 🙏, entah sampai kapan saya baru bisa memarkirkan mobil tersebut.
Jadi tidak perlu melakukan hal yang spektakuler untuk berbagi dengan sesama. Cukup lakukan hal sederhana yang bisa kita lakukan. Biarkan penerimanya merasakan kebahagian atas kebaikan kecil yang bisa kita berikan.
Teruslah melakukan kebaikan-kebaikan kecil tersebut. Memberi senyum, menyapa, menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu wujud kebaikan kecil yang bisa kita lakukan dalam hidup sehari-hari. Mari kita mulai dari diri kita sendiri.
Di sini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk Bapak Supri dan istri (Bu Siti) serta adik-adik iparnya beserta Ko Hartono yang telah dengan ikhlas memandu dan membantu saya selama ini. Saya bersyukur mempunyai tetangga yang baik seperti kalian.
Hanya sekedar renungan di sore hari.
Jakarta, 07 Juli 2020
Salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H