Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keindahan Pulau Peninsula Nusa Dua

12 Juli 2019   06:30 Diperbarui: 20 Mei 2022   21:09 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara tidak sengaja saya menemukan Pulau Peninsula Nusa Dua. Kok bisa? Begini ceritanya..😀

Hari Minggu, 07 Juli 19, pagi-pagi saya sudah berada di Pantai Mengiat. 

Pada saat tiba, saya melihat banyak bapak-bapak yang berdiri sambil memancing di tepi pantai. Pengunjung pantai masih bisa dihitung  dan belum ada yang bermain air laut.

Segera saya mendekati bapak-bapak tersebut. Sempat saya tanyakan ke seorang bapak apakah ada ikan di pinggir pantai, karena baru kali ini saya melihat orang memancing di tepi pantai sambil berdiri. Kata bapaknya biasanya sih banyak. Hanya hari ini kurang karena ombak besar. Dan memang saya perhatikan hempasan ombak cukup keras. 

Setelah berdiri sejenak di sana, akhirnya saya menuju ke kursi pantai dan mengeluarkan buku untuk di baca. 

Tanpa sadar saya tertidur di kursi pantai. Hembusan angin sepoi-sepoi dan hempasan ombak di kejauhan merupakan pengantar tidur alami.

Mungkin saya tertidur sekitar 30menit-an. Setelah bangun, saya memutuskan untuk menyusuri Pantai Mengiat, untuk menyegarkan diri.

Saya berjalan cukup jauh menyusuri Pantai Mengiat. Melewati hotel-hotel bintang 5 yang berada di kawasan Nusa Dua. 

Saat melewati Hotel Inaya Putri, ternyata ada pasangan yang sedang melakukan pernikahan di sana.

Kemudian saya melewati hotel Grand Hyatt dengan kolam renangnya dimana ada anak bule lagi berenang.

Saya terus berjalan menyusuri Pantai Mengiat tersebut. Sampai akhirnya saya melihat suatu tempat yang ditata dengan baik dan indah. Di pinggir kanan kiri terdapat pohon nan hijau. 

Ada ikon NUSA DUA LIGHT FESTIVAL di pinggir jalan masuknya.

Dokpri
Dokpri
Segera saya mendekati tempat tersebut. Ternyata di batunya tertulis NUSA GEDE ISLAND (Peninsula Island).

Dokpri
Dokpri
Saya sempat bingung kenapa dinamakan "Pulau". Karena tempatnya kan terhubung dengan daratan. Setelah saya cari tahu, ternyata katanya Pulau Peninsula ini awalnya terpisah dari daratan Bali, namun seiring perkembangan zaman dan pengembangan kawasan wisata, pulaunya disatukan dengan hamparan pasir putih. 

Luas Pulau Peninsula Nusa Dua Bali ini sekitar 7,4 hektar. Untuk masuk ke kawasan ini tidak dipungut bayaran. Tetapi karena kebetulan di tempat ini lagi ada "Light Festival" dengan tema "Mountain View" yang dimulai dari tanggal 30 Mei sd 14 Juli 19 maka mulai jam 16.00 untuk masuk ke Pulau Peninsula dikenakan biaya yang tiketnya dapat dibeli secara online maupun di "ticket box" yang terdapat di depan pintu masuk.

Dokpri
Dokpri
Begitu masuk ke dalam, mata kita akan dimanjakan dengan keindahan  hamparan rumput hijau yang tertata rapi, yang membuat kita betah untuk sekedar duduk di sana menikmati keindahan alam tersebut.  

Karena kebetulan ada "Light Festival" maka terdapat lorong lampu yang berhiaskan flora dan fauna yang harus kita lewati. Kemudian kita melewati lorong yang dihiasi payung lampu. 

Terdapat lampion-lampion bunga yang terletak di kanan kiri hamparan rumput tersebut. 

Berhubung saya datangnya pagi, maka tentu saja tidak terdapat cahaya. Kalau malam, pasti akan lebih bagus pemandangannya.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
 

Setelah melewati lorong yang berhiaskan payung diatasnya, kita akan melihat sebuah tugu yang merupakan Patung Arjuna-Krisna, yang seakan-akan menyambut para pengunjung yang berkunjung ke Pulau Peninsula tersebut.

Dokpri
Dokpri
Oya, berdasarkan info dari ig kemenpar, ternyata tanggal 13-14 Juli 19 di Pulau Peninsula ini juga diadakan Bali Blues Festival 2019. Terdapat 14 band blues dan kolaborasi ternama siap meramaikan event tersebut. Festival ini sekaligus menandai penutupan Nusa Dua Light Festival 2019.

Bali Blues Festival ini bertema Classic Rock Celebration yang diharapkan menggugah para peminat musik blues untuk menonton sambil menikmati keindahan Pulau Peninsula tentunya.

Oya, kebetulan tanggal 30 April - 03 Mei 22 ini, kami, saya dan papa, menginap di Grand Hyatt Nusa Dua, sehingga punya lebih banyak waktu untuk menjelajahi kawasan Nusa Dua ini. 

Dan ternyata ada tempat wisata yang bernama "Waterblow The Nusa Dua" yang tempatnya berada di area belakang Hotel Grand Hyatt Nusa Dua, di belakang kawasan "Peninsula Island".

Front depan untuk masuk ke kawasan
Front depan untuk masuk ke kawasan "Water blow The Nusa Dua"

" Waterblow  The Nusa Dua' merupakan hempasan buih gelombang yang menjulang tinggi akibat hantaman ombak yang menabrak tebing-tebing batu besar. 

Jam bukanya 09.00-17.00 WITA. Tiket masuk untuk orang dewasa Rp 15.000,- & anak-anak Rp 10.000,- (untuk WNI). Untuk warga asing, dewasa Rp 25.000,- & anak-anak Rp 15.000 - seperti terlihat pada gambar di bawah ini. 

Pemandangan yang terlihat disekitarnya sangat memukau. Istilah jaman "Now" ini, sangat "instagramable".

Jadi bagi rekan kompasianer yang sedang berada di Bali, coba kunjungi tempat tersebut. Dijamin tidak mengecewakan. 

Jakarta, 12 Juli 19 & 02 Mei 22

Salam,

Sisca Dewi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun