Tanggal 05 Mei 19 merupakan hari terakhir kami di Sumba. Hari ini kami berencana melihat sunrise di Bukit Tenau yang terletak di Desa Tenau, Kabupaten Sumba Timur, NTT, jaraknya kurang lebih 30menit dari Hotel Padadita.
Jam 05.00 kami sudah menuju ke Bukit Tenau. Saat kami tiba ada 1 unit mobil di sana juga dan hari masih gelap. Kami pun nongkrong sambil menunggu terbitnya matahari.
Perlahan tapi pasti semburat merah mulai muncul di ufuk Timur.
Warna keemasannya menyinari Bukit Tenau membuat hamparan rumputnya menjadi berwarna keemasan juga. Sungguh panorama yang mengundang decak kagum. Terlihat dari gambar di bawah, indah bukan?
Pada dasarnya lekukan barisan bukit-bukit di Bukit Tenau menyerupai lekukan di Bukit Wairinding dan Bukit Lendongara.
Hamparan rumput hijau melapisi bukit-bukit tersebut menciptakan panorama yang indah dan mengagumkan. Membuat kita terpana dan takjub melihatnya, seperti pada gambar di bawah.
BUKIT PERSAUDARAAN
Setelah terbitnya matahari, kami pun mengakhiri kunjungan kami di Bukit Tenau dan beralih ke Bukit Persaudaraan.
Bukit Persaudaraan terletak di Desa Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, NTT.
Panorama di Bukit Persaudaraan mempunyai nilai plus dibanding dengan panorama di bukit-bukit lainnya.
Selain pemandangan berupa deretan perbukitan nun jauh di sana, kita juga disuguhi pemandangan hijaunya hamparan persawahan nan luas di bawah.
Bukit Persaudaraan merupakan salah satu latar film Pendekar Tongkat Emas yang diproduseri oleh Mira Lesmana.
Sama seperti di Bukit Tenau, di Bukit Persaudaraan juga tidak terdapat tempat penjualan apapun.Â
Jadi jangan lupa membawa perbekalan bila ingin berlama memandangi dan menikmati keindahan alam di Bukit Persaudaraan.
Kesan Terkait Wisata di Sumba
Sumba memiliki keindahan alam yang menakjubkan. Masih alami & asri. Terlihat dari banyaknya bukit-bukit serta savana yang ada di sana yang begitu memanjakan mata.Â
Lekukan bukit-bukit yang dilapisi hamparan rumput hijau yang begitu mengademkan dipadu dengan langit biru berhiaskan awan putih... hmm sungguh membuat kita tidak pantas apabila kita tidak mensyukuri keindahannya.
Air terjun yang masih alami dan asri dengan keindahan alam disekelilingnya, tempatnya sepi dan sunyi, jauh dari kebisingan kota, sungguh merupakan tempat yang ideal untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari.
Pantai-pantai yang ada di Sumba juga tak kalah indahnya. Putihnya pasir putih dipadu dengan birunya air laut dan langit biru serta pohon-pohon yang tumbuh di sekitar pantai menambah asri dan indahnya pantai tersebut. Merupakan daya tarik bagi penikmat wisata pantai.
Wisata budaya juga merupakan salah satu daya tarik Sumba yang tidak bisa dipisahkan dengan banyaknya rumah adat yang tetap dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya.
Menurutku keindahan Sumba tidak kalah dengan New Zealand.
Harapan Terkait Wisata di Sumba
Dari tempat-tempat wisata di Sumba yang sudah kami kunjungi, menurut saya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh instansi terkait:
- Perbaikan infrastrukturnya.Â
Jalan-jalan yang rusak menuju tempat wisata dapat diperbaiki sehingga bisa mempermudah dan memperlancar waktu untuk ke tempat wisata.
- Belum adanya tempat ganti yang memadai di tempat wisata.
Dari sekian tempat yang kami datangi hanya Danau Weekuri & Air Terjun Lapopu yang mempunyai tempat ganti yang memadai. Selebihnya tidak ada.
- Tidak adanya toilet di tempat wisata.
Jujur kalau lagi jalan-jalan saya jarang ke toilet karena saya jarang minum kalau lagi jalan-jalan.Â
Tapi sepertinya saya tidak melihat adanya toilet di banyak tempat wisata.
- Tidak adanya tempat penjualan makanan & minuman di tempat wisata.
Mungkin instansi terkait bisa berkoordinasi dengan penduduk lokal yang tinggal di tempat wisata agar mereka bisa menjual makanan dan minuman di sana. Bukankah ini bisa menjadi sumber penghasilan bagi penduduk lokal?Â
- Tidak adanya gasebo di pantai & kursi untuk duduk di Bukit.
Tidak adanya fasilitas gasebo di pantai. Padahal gasebo di pantai sangat diperlukan untuk melindungi diri dari terik mentari.
Seandainya ada kursi yang diletakkan di bukit, maka akan semakin nyaman untuk menikmati keindahan yang ada.
- Keindahan bawah laut di Sumba masih belum diexplore seperti di Raja Ampat dan Maluku, padahal saya yakin "underwaternya" pasti sangat bagus.Â
Saya pernah membaca artikel pengunjung yang snorkeling di Pantai Puru Kambera, ikan yang ada disana bagus-bagus.
Sayang kan kalau nilai jual wisata air tidak diexplore padahal itu bisa mendatangkan banyak penikmat wisata air.
Pesan untuk pengunjung yang akan datang ke Sumba.
Barang yang harus dibawa apabila ingin berkunjung ke Sumba:
1. SunblockÂ
2. Kamera untuk mengabadikan keindahan alamnya.
3. Sandal gunung untuk memudahkan perjalanan ke air Terjun yang terjal dan licin.
4. Topi
5. Kacamata hitam
6. Tas kecil untuk trekking
7. Bantal leher karena tempat wisatanya jauh-jauh. Rata-rata jarak ke tempat wisata sekitar 1,5-2jam dengan kondisi jalanan lancar.
8. Sedotan kayu atau besi untuk menggurangi penggunaan limbah sedotan plastik.
Dengan berkembangnya medsos sekarang ini, sebenarnya sangat mudah untuk mempublikasikan daerah wisata di Indonesia.
"Millennial tourism" sedang trend sekarang ini. Iklan tempat wisata bisa melalui medsos.Â
Seperti saya, dalam menentukan tempat wisata yang akan kami datangi, biasanya setelah saya melihat postingan dari medsos.
Begitu melihat foto-foto yang ada di instagram dan tertarik, biasanya saya langsung mengajak teman-teman untuk berkunjung ke daerah tersebut.Â
Dan seandainya mereka mau maka saya akan searching harga tiket dari online travel agent. Dan setelahnya saya yang akan membeli tiket pesawat tersebut di online travel agent.
Khusus untuk hotel karena saya biasanya memakai tour lokal maka harga sudah termasuk penginapan. Kalau tidak, dengan adanya online travel agent pemesanan hotel juga sangat mudah.
Nah...untuk itu tentu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk keberhasilan pariwisata lokal ini, terutama dari instansi terkait.
Semoga bermanfaat!Â
Selamat pagi rekan kompasianer semua. Selamat menyambut hari raya Idul Fitri bagi yang merayakan dan selamat berlibur semuanya.
Jakarta, 31 Mei 19
Salam,
Sisca Dewi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H