Perjalanan dari Pantai Mandorak ke Danau Weekuri cukup dekat. Tidak sampai 30menit. Pada saat tiba matahari sudah terik sekali. Kami langsung dibawa tour guide untuk foto-foto dulu dari atas dengan Danau Weekuri sebagai obyeknya.
Sepanjang perjalanan menuju tempat foto, terlihat banyaknya kain Sumba yang digantung di sana. Ternyata kain tersebut di jual dan disewakan untuk keperluan foto. Teman saya sempat menyewanya, Rp 20.000,-/kain dan Rp 50.000,- untuk 3 kain.
Sebaiknya kalau sudah pasti menyewa baru dipegang dan ditanyakan harganya ya, karena teman saya tadinya sudah pegang kain di satu pedagang, tetapi karena coraknya tidak cocok dia pindah ke pedagang lain, jadi dimarahin sama pedagang tersebut :)
Setelah acara foto selesai, kami pun beristirahat di tempat rindang sambil menikmati air kelapa yang harganya Rp 10.000,-/biji.
Oya, di Sumba untuk menikmati air kelapa, rata-rata tidak menggunakan sedotan, oleh sebab itu disarankan untuk membawa sendiri sedotan kayu atau besi "jaman now" yang bisa di cuci lagi untuk menghindari limbah plastik. Bagi yang tidak mau membawa sedotan, boleh membawa "mug" kecil untuk menampung air kelapa :)
Sudah banyak yang berenang di Danau Weekuri waktu kami selesai foto. Karena teriknya matahari yang menyengat, saya sebenarnya malas untuk berenang. Tetapi setelah di rayu-rayu sama Nova, akhirnya tergoda juga. Memang.... kapan lagi bisa merasakan kejernihan air danau Weekuri kalau tidak sekarang 😍
Oya, disini akhirnya saya bisa menaklukkan ketakutanku sendiri. Pada saat berenang di Danau Weekuri, seberang tempat turunan untuk berenang, terdapat papan yang bisa digunakan untuk melompat ke air dari ketinggian. Saya dan Nova segera menuju tempat tersebut. Setelah naik ke atas, berdua akhirnya "jiper" juga.
Kebetulan di atas juga ada pengunjung dari Jakarta yang akan melompat. Akhirnya saling mendorong untuk meloncat duluan :) Setelah mengingatkan diri untuk tidak takut, akhirnya saya memberanikan diri untuk melompat juga.