Pertama kali mendengar Ora Beach dari adik sepupunya bosku sekitar akhir tahun 2017. Waktu itu pas masuk ke ruangannya, ada ponakannya lagi "searching" tiket ke luar negeri karena memang tahun 2018 banyak libur kejepit. Melihat saya masuk, ponakannya langsung info ke saya, kalau tiket lagi murah dan banyak libur kejepit.Â
Saya infokan kalau saya lebih senang wisata air dan berencana ke Raja Ampat. Adik sepupu bosku langsung  bilang bagusan Ora Beach dari Raja Ampat. Malah dia searching gambar Ora Beach dan menunjukkan fotonya kepadaku. Gambarnya persis sama dengan latar foto diatas :)
Bulan Mei 2018 saya tetap ke Raja Ampat dan jujur saya suka banget. Sangat saya rekomendasikan bagi yang menyukai wisata air untuk ke Raja Ampat. Kalau Raja Ampat saja menurutku sangat bagus,,,tentunya Ora Beach akan lebih bagus lagi pikirku.Â
Makanya akhir Desember 2018 saya memutuskan ke Ora Beach. Dengan pertimbangan pesawat "mahal", maka tentu tidak saya sia-siakan biaya pengeluaran tiket pesawat tersebut. Makanya saya minta iLMi tour untuk mengurus perjalanan wisata kami di Maluku, jadi selain ke  Ora Beach, Ambon, kami juga sekalian ke Kepulauan Kei (setidaknya menghemat tiket pesawat Jakarta-Ambon dengan langsung ke Kepulauan Kei daripada pergi lagi di lain hari).Â
Pengennya sih langsung ke Banda Neira juga, tapi menurut pak Haikal, pemilik iLMi tour, bulan Desember tidak cocok ke sana karena gelombang besar.
CARA MENUJU ORA BEACH
Pantai Ora yang lebih terkenal dengan nama Ora Beach terletak di Desa Saleman, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah. Untuk menuju Pantai Ora tidak bisa melalui jalur darat, harus menyeberang dengan perahu motor dengan waktu tempuh 10-15 menit.Â
Perjalanan ke Ora Beach dari Bandara Pattimura, Pulau Ambon, memakan waktu kurang lebih 6 jam. Berikut rute yang harus ditempuh untuk sampai ke Ora Beach:
- Naik mobil dari Bandara Pattimura ke Pelabuhan Hurnala (Pelabuhan Kapal Cepat) di desa Tulehu kurang lebih 1 jam, untuk menyeberang menuju ke Pelabuhan Amahai, Pulau Seram. Perjalanan dengan kapal cepat memakan waktu 2 jam.
- Tiba di Pelabuhan Amahai, kita harus menyewa mobil untuk  melanjutkan perjalanan ke desa Saleman.  Tidak ada transportasi umum untuk menuju desa Saleman. Perjalanannya kurang lebih 2,5jam. Kita akan melewati hutan rimba yang berkelok-kelok yang menyuguhkan pemandangan deretan pepohonan hijau di kanan kiri yang menyegarkan mata dengan keasriannya.
- Dari pelabuhan desa Saleman menuju Ora Beach ditempuh dengan waktu 10-15 menit dengan perahu bermotor.
Perjalanannya lumayan jauh dan lama, tetapi semua itu terbayarkan setelah kita sampai ke Ora Beach. Suguhan pemandangan alam dan pemandangan pantai yang indah dengan keanekaragaman biota lautnya membuat kita takjub. Amazing! Kata yang tepat untuk melukiskan keindahannya.
SPOT WISATA di SEKITARAN ORA BEACH
-ORA BEACH (PANTAI ORA)
Hanya terdapat 1 resort yaitu Ora Beach Resort. Tidak ada perkampungan lain atau rumah warga. Tidak terdapat warung untuk memesan makanan atau minuman di luar jam yang ditentukan. Ora Beach Resort cukup "laku". Â
Kami berencana menginap di bulan Desember 2018 dan dari bulan Juli sudah mau pesan tapi ternyata sudah penuh. Akhirnya kami menginap di Kakatua Resort yang terdapat di Pantai Air Belanda, tidak jauh dari Pantai Ora.
Oya kita bisa melihat sunset di sini, sekitar bulan Juli-November. Tetapi tidak bisa melihat sunrise karena terhalang gunung. Penginapan di Ora Beach tidak ada AC.
Dari atas dermaga kita sudah bisa melihat jernihnya air laut dan terumbu karang serta ikan warna warni yang berenang ke sana kemari. Kalau kita tidak menginap di Ora Beach Resort, kita tetap bisa main dan foto-foto di sana, hanya harus membayar Rp 25.000,-/orang. Snorkeling di sini tidak usah jauh-jauh, dari sekitaran dermaga saja kita sudah bisa melihat keindahan bawah lautnya.
Berikut penampakan dari Ora Beach :
Pantai Air Belanda terletak di wilayah desa Saleman, berjarak kurang lebih 5-10 menit dengan perahu motor dari perkampungan Saleman. Di sini terdapat 1 resort, yaitu Kakatua Resort. Terdapat beberapa rumah warga dan beberapa warung yang menjual makanan dan minuman.Â
Kami menginap di resort Kakatua. Pantainya tidak kalah dengan Pantai Ora. Kami menyempatkan diri untuk menikmati rujak di warung yang terdapat di sini. Oya di Kakatua resort kita tidak dapat melihat sunrise maupun sunset karena terhalang gunung. Tidak ada AC juga di dalam kamar.
Berikut penampakan Pantai Air Belanda:
- TEBING BATU HATUPIA
Tebing Batu Hatupia terletak di wilayah desa Sawai, tepatnya sebelum memasuki desa Sawai dari arah Laut, berjarak kurang lebih 20-30 menit dari desa Saleman atau kurang lebih 10-15 menit dari Pantai Ora. Tebing batu hanya bisa diakses lewat laut dengan perahu motor.Â
Tidak ada rumah warga, hanya gajebo kecil dari kayu yang berdiri di atas air laut, yang letaknya di depan tebing batu. Dibuat untuk  tempat duduk/singgah perahu motor. Mampir ke sini hanya untuk foto-foto saja.
Saya berencana suatu saat akan ke sini lagi, karena ada spot PULAU TUJUH yang belum saya datangi, yang katanya underwaternya menakjubkan. Saya sudah lihat videonya tetapi kemarin tidak termasuk dalam itenary.
BERAPA SIH BIAYA KE ORA BEACH
Kalau saya lihat dari harga tour yang ada di iLMi tour semakin banyak orang maka harga tournya semakin murah. Untuk tour 3D2N peserta 4orang maka harganya sekitar Rp 4.318.000,-/orang. Â Harga tersebut sudah termasuk penginapan, transportasi, makan 4x sehari. Tetapi belum termasuk tip untuk tour guide yang bersifat suka rela.
Karena kami ikut tour dari tanggal 22-30 Desember 2018 (9D8N) dengan rute Kepulauan KEI+AMBON+Ora Beach, maka harga tour kami adalah Rp 9jt/orang, dengan peserta 4 orang, sudah termasuk penginapan, transportasi darat & air, makan 4x sehari.Â
Tetapi belum termasuk tip untuk tour guide yang bersifat suka rela. Menurutku harga kami lebih murah karena mencakup banyak tempat dan dengan waktu yang lama.
Kalau ditanya bagusan Raja Ampat atau Ora Beach? Menurut saya, dua-duanya bagus. Masing-masing punya keindahan dan keunikannya sendiri.
Ada yang tertarik?Â
Jakarta, 21 Januari 2019
Salam,
Sisca Dewi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H