Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Nusa Ela Resort di Pulau Tiga, Maluku Tengah

14 Januari 2019   06:15 Diperbarui: 8 Juli 2020   12:22 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah SD yang ada di Pulau 3 (dok pribadi)

Pulau Tiga terletak di bagian barat utara pulau Ambon dan masuk wilayah desa Ureng, Kecamatan Leihutu Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Perjalanannya sekitar 10-20menit dengan menggunakan kapal motor dari desa Ureng. 

Dinamakan Pulau Tiga, karena di sana berjejer 3 pulau sehingga dinamakan Pulau Satu, Pulau Dua dan Pulau Tiga. Pulau Dua tidak berpenduduk sedang di Pulau Satu dan Tiga ada penduduknya.

Berdasarkan informasi yang saya terima dari pak Haikal, pemilik Nusa Ela Resort sekaligus pemilik iLMi Tour (iLMi=I Love Maluku Indonesia) yang mengurus perjalanan kami ke Kepulauan Kei+Ambon+Ora Beach, dari ketiga pulau ini, hanya Pulau 3 yang pantainya berpasir putih dan luas sedang pulau lainnya pantai berbatu. Pulau 1 & 2 masuk wilayah desa Asilulu.

Pulau 3, Nusa Ela adalah dusun dari desa Ureng. Dari bahasa Ureng, Nusa = Pulau & Ela = Besar, jadi Nusa Ela artinya Pulau Besar. Di Pulau 3 masih berdasarkan info pak Haikal, terdapat 68KK. Dan hanya disinilah terdapat resort yaitu Nusa Ela Resort.

Pulau 3 tidak hanya menyajikan keindahan bawah lautnya saja tetapi keindahan alam di daratnya membuat saya terkagum-kagum. Terdapat batu-batu besar serta pepohonan dengan view laut yang membuat saya betah di sana. Benar-benar masih alami.

Pada hari kelahiran Yesus, kami meninggalkan Langgur jam 06.00 waktu setempat. Jam 07.25 kami sudah tiba di Bandar Udara Pattimura. Begitu keluar kami sudah disambut oleh pak Memed yang akan menemani kami selama perjalanan di Ambon, Maluku. 

Karena perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih 1.5-2jam, maka kami minta ijin untuk sarapan dulu di cafe dekat bandara. Saya memesan bakmie ayam dan ternyata rasanya yummy. Selesai makan tanpa membuang  waktu kami memulai perjalanan menuju Pulau 3. 

Sempat singgah ke beberapa tempat wisata untuk foto-foto seperti Pantai Huluwa, Desa Larike dan Batu Layar (akan saya tuliskan di artikel lain).

Kapal yang kami tumpangi berhenti tepat di depan Nusa Ela Resort. Kapal tersebut merupakan milik Nusa Ela Resort yang difungsikan untuk menyeberangkan tamu, mengangkut air  dari desa Ureng karena di Pulau 3 tidak ada air dan mengangkut kebutuhan pokok lainnya.

Begitu sampai di Nusa Ela Resort, kami dibuat terpesona oleh keindahannya. Air lautnya sangat jernih dengan pantai pasir putihnya. Saking jernihnya kita sampai bisa menikmati pemandangan bawah lautnya dengan jelas. Ada beberapa tamu yang sedang berenang di depan resort saat itu. Cuaca cukup terik pada saat kami tiba, karena sudah menjelang tengah hari.

Kami disambut oleh pak Haikal. Dan disajikan "welcome drink". Saat cuaca begitu terik, sajian minuman dingin terasa menyenangkan. Setelahnya kami diantar ke kamar kami. 

Welcome drink yang dingin, pas banget untuk cuaca yang panas (dok pribadi)
Welcome drink yang dingin, pas banget untuk cuaca yang panas (dok pribadi)
Seharusnya kami mendapat kamar standar dengan kapasitas 2orang/kamar dengan kamar mandi di luar serta tidak ada AC, hanya Air Cooler. Beruntung pak Haikal tidak terlalu perhitungan. Karena kamar keluarga tidak ada yang tinggal, maka kami di tawarin  untuk menginap di kamar keluarga. 

Kamar keluarga cukup besar dengan tingkat 2. Ada AC dan kamar mandi dalam. Tentu saja kami menerimanya dengan senang hati. Terima kasih pak Haikal untuk kebaikannya.

Sejujurnya saya sudah tidak sabaran untuk menceburkan diri ke laut pada saat tiba. Melihat pantai pasir putih dan air yang begitu bening di depan mata, membuat saya tidak sabar untuk menjajalnya. Apalagi kami hanya semalam di Nusa Ela Resort. Tetapi karena teriknya matahari, maka sehabis makan siang, kami masih santai-santai sebentar di dalam cottage.

Sempat ada WA di grup keluarga, yang menyuruh saya untuk jangan main ke pantai karena tsunami di selat sunda. Dan saya perhatikan dari teras cottage, memang saat itu arusnya kencang banget. Tetapi sebagai pencinta wisata pantai, apalagi hanya semalam di sana, godaan di depan mata terasa sayang untuk dilewatkan.  

Sekitar jam 15.00  saat saya mau snorkeling dan melewati ci Elsa dan pak Haikal di depan resort, diinfokan oleh ci Elsa kalau menurut pak Haikal arus lagi sangat kencang. Sebaiknya kalau mau snorkeling mungkin sekitar jam 18.00, mungkin arusnya sudah tidak sekencang saat itu. Saya pikir kalau snorkeling jam 18.00 waktu sudah sore, saya pribadi "parno" berenang di laut pada malam hari.

Maka saya memutuskan untuk tetap snorkeling saat itu. Biasanya saya tidak suka memakai pelampung pada saat snorkeling tetapi karena melihat arusnya yang begitu kencang maka saya memutuskan untuk memakai pelampung. 

Teamnya pak Haikal sangat baik dan ramah. Melihat kami tetap mau snorkeling (lebih tepatnya saya... karena teman-teman yang lain walaupun sudah siap tapi masih ragu untuk terjun), akhirnya mereka naik perahu mengikat tali dari depan resort sampai ke tengah laut. Jadi kami tinggal memegang talinya. 

Dengan memegang tali, saya menikmati keindahan bawah lautnya. Ikannya warna warni dan karangnya juga bagus. Saking senangnya dan ingin mengabadikan ikan warna warni yang berseliweran ke sana kemari, tanpa sadar pegangan saya di tali terlepas. Sebenarnya  hanya sejengkal jaraknya antara saya dengan talinya. Tetapi karena arusnya sangat kencang dan saya memakai pelampung, maka bukannya saya makin mendekat ke tali, malah saya semakin menjauh. 

Setelah saya pikir-pikir, kalau saya tetap nekat berenang untuk menjangkau talinya, saya pasti kecapekan karena arusnya kencang banget maka saya pun berteriak memanggil. Kebetulan pak Haikal dan pak Memed lagi duduk santai di depan resort. 

Segera pak Memed dan pak Noval (adiknya pak Haikal) langsung melompat ke air untuk menolong saya.  Karena melihat mereka sudah turun, saya pun membiarkan diri saya di bawa arus ke bongkahan karang besar yang ada di sana. Sambil berpegangan di karang, akhirnya saya dijemput oleh pak Noval & pak Memed. 

Dengan berpegangan pada tangan pak Noval saya diantar dengan selamat kembali ke atas. Terima kasih pak Noval dan pak Memed atas pertolongannya. Tanpa bapak berdua mungkin saya sudah tinggal nama ;)   Apakah saya kapok? Tentu saja tidak, karena saya percaya, hidup mati kita itu sudah digariskan yang di Atas.

Karang dan ikan yang ada di depan resort (dok pribadi)
Karang dan ikan yang ada di depan resort (dok pribadi)
Karang di depan Nusa Ela Resort (Dok pribadi)
Karang di depan Nusa Ela Resort (Dok pribadi)
Karang di depan Nusa Ela Resort (dok pribadi)
Karang di depan Nusa Ela Resort (dok pribadi)
Keesokan paginya kami menelusuri perkampungan yang ada di Pulau 3. Ada sekolah SD di sana. Nama sekolahnya SD Negeri Guru Kelas Ganda Nusa Ela. Dalam 1 ruangan kelas terdapat dua tingkatan kelas. Maksudnya kelas 1 & 2 berada dalam 1 ruang kelas yang sama. Kelas 3 & 4 dalam 1 ruangan. Jadi ada 2 buah papan tulis di dalam kelas, karena siswanya yang tidak terlalu banyak, kurang lebih 8orang untuk satu tingkatan.

Sekolah SD yang ada di Pulau 3 (dok pribadi)
Sekolah SD yang ada di Pulau 3 (dok pribadi)
Dusun Nusa Ela masih alami. Terdapat banyak pepohonan hijau  yang tumbuh di sana. Dan dusunnya dikelilingi oleh laut. Berikut beberapa foto yang saya abadikan untuk menggambarkan dusun Nusa Ela.

Dusun Nusa Ela (dok pribadi)
Dusun Nusa Ela (dok pribadi)
dok pribadi
dok pribadi
dok pribadi
dok pribadi
Dok pribadi
Dok pribadi
Ternyata di dalam perkampungan tersebut ada tempat yang penuh batu-batu besar dan pohon yang rindang. Seandainya di depan resort sedang panas pada pagi harinya, maka kita bisa mengademkan diri di sini. Membaca buku di bawah pohon rindang, ditemanin angin sepoi-sepoi dan deburan ombak. Amazing! Jujur saya suka banget!!!

Dok pribadi
Dok pribadi
Dok pribadi
Dok pribadi
Dok pribadi
Dok pribadi
Nusa Ela Resort sangat saya rekomendasikan untuk tempat liburan. Bagi yang takut panas, jangan pernah merasa takut di Pulau 3. Seandainya di pagi hari di area pantai panas, maka ambillah bukumu ataupun handphonemu, mengungsilah ke area batu karang seperti gambar di atas. Bersantailah di sana. Sorenya saat sudah adem, baliklah ke area pantai, berenang, snorkeling atau main-main di depan resort. Benar-benar tempat liburan yang sangat sempurna.

View dari depan cottage Nusa Ela Resort, jernihnya air laut yang berwarna hijau toska dan birunya langit (foto by pak Memed)
View dari depan cottage Nusa Ela Resort, jernihnya air laut yang berwarna hijau toska dan birunya langit (foto by pak Memed)
Nusa Ela Resort (foto by pak Memed)
Nusa Ela Resort (foto by pak Memed)
Tempat makan di Nusa Ela Resort sambil memandang lautan luas (foto by pak Memed)
Tempat makan di Nusa Ela Resort sambil memandang lautan luas (foto by pak Memed)
Oya internet bisa berfungsi di sini terutama provider Telkomsel. Bagaimana rekan kompasioner? Tertarik? 

Semoga bisa menjadi referensi untuk liburan ke Maluku.

Akhir kata, terima kasih untuk iLMi Tour, terutama pak Haikal, pak Memed dan team yang telah mengurus perjalanan kami di Maluku. Secara pribadi saya suka dan puas dengan pelayanannya. Sukses selalu untuk bapak-bapak semua.

Jakarta, 14 Januari 2019
Salam,
Sisca Dewi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun