Gua yang terletak di desa Letvuan merupakan kolam air tawar yang dalam yang sangat indah dengan pantulan sinar matahari. Gua Hawang terdiri dari dua liang yang dihubungkan oleh sungai bawah tanah. Jadi bagi yang mau, bisa menyelam sampai ke gua satunya lagi.
Setelah sampai di Gua Hawang, kami menyempatkan diri sebentar untuk menikmati makan siang yang sudah disiapkan pada saat berangkat dari penginapan. Selesai makan siang, tanpa membuang waktu kami segera menceburkan diri untuk berenang di Gua Hawang tersebut. Airnya dingin banget dan jernih. Kita bisa melihat ke dasar kolam saking beningnya.
Bukit Masbait adalah bukit tertinggi di pulau Kei Kecil yang berada di desa Ohoi Kelanit. Di bukit ini pada saat Paskah sering digunakan sebagai tempat untuk melakukan ibadah jalan salib bagi umat Katholik.Â
Jalannya menanjak naik dengan sisi kanan kiri yang ditumbuhi pepohonan. Tidak terasa berjalan ke atas bukit Masbait karena pemandangan di sisi kanan kirinya yang indah. Tetapi keringat tetap bercucuran karena tidak terbiasa berjalan jauh apalagi dengan jalan yang menanjak tersebut :)
Sampai di atas bukit  terdapat Patung Yesus Memberkati yang bisa berputar sesuai arah angin yang merupakan hadiah dari Paus Yohanes Paulus II. Pemandangan dari atas bukit Masbait sungguh indah. Dari sini kita bisa melihat keindahan pemandangan pulau-pulau kecil yang terhampar dari kejauhan. Dan merupakan spot yang menarik untuk menyaksikan matahari terbit dan tenggelam.Â
Bukit Masbait memang berada di desa yang mayoritas beragama Katholik. Â Tetapi di jaga bersama oleh masyarakat yang beragama Kristen dan Non Kristen. Dan dari berbagai sumber yang saya baca, bukit Masbait ini dikelilingi oleh tiga desa yang penduduknya memiliki agama yang berbeda, namun mereka menjaga bukit Masbait ini bersama-sama tanpa memandang agama. Makanya Bukit Masbait ini dianggap sebagai simbol toleransi di Kepulauan Kei.
Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi yang merencanakan untuk berkunjung ke Kepulauan Kei, Maluku Tenggara.
Jakarta, 11 Januari 2019
Salam,
Sisca Dewi