Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menjelajahi Keindahan Pulau Maratua, Kakaban, dan Sangalaki

17 Desember 2017   06:20 Diperbarui: 8 Juli 2020   12:27 2536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih lanjutan perjalanan di kepulauan Derawan. Tanggal 01 Desember 2017 rencananya akan menjelajahi  Pulau Maratua, Kakaban & Sangalaki.

PULAU MARATUA

Sekitar jam 08.00 kami pun memulai perjalanan dengan speedboat dari Pulau Derawan menuju Pulau Maratua yang membutuhkan waktu sekitar 1,5jam.

Pulau Maratua adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut  Sulawesi dan berbatasan dengan negara Malaysia. Pulau Maratua ini  merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Berau, provinsi  Kalimantan Timur.

Pulau Maratua dapat ditempuh lewat jalur udara juga. Dari bandara kota Tarakan,  pengunjung bisa membeli tiket penerbangan menuju bandara Pulau Maratua.  Penerbangan menuju bandara Pulau Maratua  membutuhkan  waktu sekitar 30 menit dengan pesawat perintis jenis Cesna.

Dari yang saya baca, disekitar Pulau Maratua merupakan wilayah untuk diving  karena pemandangan bawah lautnya yang indah. Terdapat beraneka ragam jenis ikan laut yang warna-warni yang menambah keindahan terumbu karang di Pulau Maratua. Dan Pulau Maratua dikatakan merupakan Maldivesnya Indonesia. Sayang,,,kami hanya mampir ke Pulau Maratua untuk foto-foto saja.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
KEHE DAING

Setelah foto-foto di Pulau Maratua, kami pun melanjutkan perjalanan ke Kehe Daing. Kehe Daing adalah laguna yang artinya lubang ikan. Lokasinya ada di  Pulau Kakaban, di bagian belakang dari Danau kakaban yang ada ubur-ubur  tak menyengat.

Pada saat speedboat berlabuh, kami pun melompat turun satu persatu. Karena yang diinjak adalah pecahan bebatuan karang, maka sebaiknya memakai sepatu. Airnya jernih banget. Asli,,,senang banget saya melihatnya.

Untuk menuju Kehe Daing bisa melalui dua rute, yaitu lewat terowongan dengan cara berenang. Tetapi itu hanya bisa dilakukan pada saat air surut.

Dok Pribadi (Foto di depan terowongan. Airnya jernih banget!!!)
Dok Pribadi (Foto di depan terowongan. Airnya jernih banget!!!)
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dan rute yang kedua adalah dengan naik tangga kayu. Begitu naik ke atas dan jalan sedikit langsung disuguhkan oleh suatu laguna yang memiliki pasir putih & berwarna hijau toska.  Cantik sekali pemandangannya! Airnya jernih  (tapi tidak sejernih air di depan terowongan) dan asin karena laguna ini masih tersambung ke  laut, lewat terowongan yang tadi saya jelaskan tadi. Di sekitar lagunanya adalah hutan belantara yang tidak dihuni manusia. Masih sangat alami, suasananya sepi dan tenang.

Dari foto kelihatan lagunanya ada di belakang (Dok Pribadi)
Dari foto kelihatan lagunanya ada di belakang (Dok Pribadi)
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
PULAU KAKABAN

Sesampainya di Pulau Kakaban, kita akan menemukan jembatan yang panjang  yang di ujungnya ada tulisan 'Selamat Datang di Pulau Kakaban'.

Pulau Kakaban merupakan pulau dimana di tengah pulau ada suatu danau yang terdiri dari ubur-ubur yang tidak menyegat, yang dinamakan Danau Kakaban. 

Menurut Wikipedia,  danau tersebut diisi oleh campuran dari air hujan dan rembesan air laut dari pori-pori tanah dan membuat suatu habitat endemik yang berbeda pada kebanyakan kawasan danau lain di dunia.  Selain Danau Kakaban ada satu lagi danau dengan air payau yaitu di Kepulauan Palau, Mikronesia.  Di danau Kakaban dapat di temukan jenis ubur - ubur yang tidak  menyengat, diperkirakan ribuan tahun yang lalu ubur - ubur tersebut  terperangkap dan berevolusi untuk dapat berfotosintesis di mana hampir  tidak ada hewan lain mampu melakukannya, ada empat jenis ubur ubur di  danau Kakaban antara lain golden Jellyfish dan Moon Jellyfish.

Di Indonesia, hanya ada 3 tempat yang ada danau ubur-ubur yang tidak menyengat:

- Kakaban, Kalimantan Timur

- Togean, Sulawesi Tengah

- Misool, Papua Barat

Teringat masa kecil, sewaktu berenang di laut, kalau melihat ubur-ubur pasti akan buru-buru menyingkir, karena pernah lihat adikku kena ubur-ubur, adikku teriak-teriak kesakitan. Nah, di danau Kakaban ini ubur-uburnya ternyata tidak menyengat. Jadi penasaran banget untuk segera berenang di danau ubur-ubur tersebut. 

Untuk menuju danau ubur-ubur kita harus naik tangga keatas dan kemudian turun lagi. Ya, lumayanlah, tidak terlalu jauh :-) Dari yang saya baca danau ubur-ubur tersebut airnya bening banget. Tetapi waktu ke sana mungkin karena long weekend, banyak pengunjung, menurut saya airnya agak keruh.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Ada ubur-ubur transparan dan ubur-ubur merah (Dok Pribadi)
Ada ubur-ubur transparan dan ubur-ubur merah (Dok Pribadi)
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Menurut yang saya baca di Pulau Kakaban terdapat pemandangan bawah laut yang indah. Terdapat beraneka ragam  jenis ikan laut yang warna-warni yang menambah keindahan terumbu karang  di sana. Sayang sekali,,,kami tidak diajak untuk snorkeling melihat keindahan laut tersebut. Karena selepas berenang dengan ubur-ubur kami melanjutkan perjalanan kembali ke Pulau Sangalaki.

PULAU SANGALAKI

Pasir pantai di sekitar pulau ini berwarna putih bersih dan pasirnya terasa halus di kaki. Garis pantai Pulau Sangalaki juga begitu landai, sangat nyaman untuk bermain air ataupun berenang. Sayang airnya agak kotor, berbuih begitu. 

Pulau Sangalaki memang identik akan Ikan Manta dan  Penyu. Penyu karena di pulau ini terdapat konservasi penyu dibawah Balai  konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim. Kondisi pasir pantai yang halus di Pulau Sangalaki memang tempat yang   sempurna untuk tempat bertelur ibu Penyu. Karena itu status Pulau  Sangalaki adalah Taman Wisata Alam, tempat wisata sekaligus tempat para   penyu kembali ke darat untuk bertelur di wilayah Kepulauan Derawan.

Dan di sini adalah spot untuk berenang dengan ikan Manta. Lagi-lagi sayang karena kami cuma diajak ke sini untuk foto-foto tetapi tidak diajak untuk berenang dengan spot Mantanya ;-(

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Pasir putihnya yang kelihatan halus (Dok Pribadi)
Pasir putihnya yang kelihatan halus (Dok Pribadi)
Perjalanan hari ini akhirnya berakhir dengan Pulau Sangalaki sebagai destinasi terakhir. Dan setelahnya kami kembali ke Pulau Derawan. Liburan kali ini untuk perjalanan ke Pulau Derawan dan sekitarnya agak merasa kecewa karena tidak snorkeling untuk melihat karang dan ikan bawah laut yang katanya merupakan yang terindah ke 2 setelah Raja Ampat dan sebenarnya merupakan tujuan utama kalau mengikuti wisata air. Tetapi kekecewaan itu akhirnya sedikit terobati dengan keseruan berburu whaleshark besok harinya :-) 

Dan untuk penutupan hari ini, begitu sampai Derawan kami putuskan untuk bermain banana boat :-)

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Jakarta, 17 Desember 2017

Salam,

Sisca Dewi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun