Kompasiana (foto: dok kompasiana.com)
Hari ini, tanggal 10 Desember 2015, tepat satu tahun saya bergabung di Kompasiana. Berawal dari secara tidak sengaja membaca artikel yang di tulis oleh bapak Tjiptadinata Effendi dan akhirnya tergerak untuk memberikan komentar seperti yang sudah pernah saya tulis di artikel "Terima Kasih, Pak Tjiptadinata Effendi".
Pada saat bergabung di Kompasiana, tidak ada misi atau tujuan apapun yang saya targetkan untuk saya capai, murni hanya untuk memberikan “komentar & vote” seandainya tulisan yang saya baca membuat saya tergerak untuk memberikan “komentar dan vote”.
Dan ternyata, berawal dari tulisan pak Tjiptadinata Effendi, akhirnya saya mendapati tulisan-tulisan dari kompasianer-kompasianer lain yang tidak kalah menarik, inspiratif, aktual dan bermanfaat. Ada banyak tulisan kompasianer lain yang tidak pernah luput saya baca. Dari tulisan-tulisan mereka saya bisa mengikuti perkembangan yang terjadi di negara kita tercinta ini maupun di luar negeri. Dari tulisan-tulisan mereka, saya bisa mengetahui tempat wisata yang menarik di Indonesia maupun di luar negeri. Dan dari mereka saya bisa membaca cerpen, cermin, cerbung dan puisi secara gratis dan tidak kalah menarik dan inspiratif.
Pertemanan yang berawal dari komentar dan vote, tanpa pernah bertemu secara nyata, sungguh indah luar biasa. Menurut saya itulah pertemanan yang murni tanpa ada maksud apapun. Walaupun tidak saling kenal secara nyata, tidak menggurangi keinginan untuk saling membantu waktu dimintai tolong, seperti kompasianer Mas Wahyu yang tidak segan membagikan ilmunya ketika ditanya cara untuk menyisipkan keterangan dalam gambar untuk artikel lewat komentar, dengan di buatkannya artikel “Cara sisipkan keterangan dalam gambar untuk artikel di Kompasiana”. Mudah-mudahan ke depannya bisa saling bertemu muka. Untuk setahun ini baru sempat kopdar dengan pak Tjiptadinata Effendi dan ibu Roselina Effendi.
Setahun di Kompasiana, ternyata saya sudah bisa menulis 24 artikel (termasuk artikel ini :)). Bukan sesuatu yang membanggakan bagi orang lain, tetapi bagi saya pribadi, ini sudah lebih dari cukup, karena saya tidak pernah menulis apapun selama ini. Dan selama setahun ini, saya bisa belajar menulis puisi dan cerpen, yang mungkin tidak ada apa-apanya bagi orang lain, tapi bagi saya itu sesuatu yang tidak ternilai karena ini benar-benar saya pelajari dan dapatkan dari tulisan-tulisan rekan kompasianer lain. Sungguh sesuatu yang tidak bisa dinilai dengan uang.
Saya merasa beruntung bergabung di Kompasiana, karena beberapa hal berikut ini:
- Mendapatkan teman baru.
Walaupun belum pernah bertemu secara nyata, tetapi lewat komentar di artikel satu sama lain, terasa ada kedekatan antara satu dengan lainnya. Mudah-mudahan kedepannya bisa bertemu secara nyata. Selama setahun bergabung di Kompasiana, saya baru sempat kopdar dengan pak Tjipta dan bu Lina pada tanggal 23 Oktober 2015 dan dihadiahkan 3buah buku tulisan pak Tjipta sendiri (The Power of Dream, Never Ending Meditation & Enlightenment) dan souvenir oleh pak Tjipta dan bu Lina. Terima kasih ya pak Tjip dan bu Lina atas hadiah-hadiahnya.
Walaupun baru 24 artikel yang saya tulis di tahun pertama ini, tapi bagi saya ini sudah lebih dari cukup. Di sini saya bisa belajar menulis yang sebelumnya tidak pernah saya lakukan sama sekali.
- Saya bisa belajar menulis puisi dan cerpen.
Setahun bergabung di Kompasiana, saya bisa belajar menulis puisi dan cerpen dari rekan kompasianer yang lain. Sungguh sesuatu yang tidak ternilai.
- Saya mendapatkan hadiah kaos Kriko.
Pada waktu ikut event surat menyurat yang diadakan oleh Fiksiana Community dalam rangka “Hari Surat Sedunia” yang jatuh pada tanggal 09 Oktober. Event yang terselenggara pada tanggal 10-12 Oktober 2015 telah melahirkan 93 surat dari 70 peserta pada rubrik Fiksiana di Kompasiana, ternyata surat yang saya tujukan Kepada Bapak Tjiptadinata Effendi dan bu Roselina Effendi terpilih sebagai surat yang paling menarik.
Ternyata artikelku "Bangganya kuliah sambil kerja" terpilih untuk mendapatkan hadiah hiburan.
- Tulisan saya “Terima kasih pak Tjiptadinata Effendi” sebagai wujud terima kasihku kepada pak Tjipta karena beliaulah, maka saya bisa bergabung di Kompasiana. Tulisan itu adalah murni ungkapan terima kasihku kepada pak Tjipta. Ternyata mendapat apresiasi dari pak Tjipta untuk dibukukan, dalam bukunya “Sehangat Matahari Pagi” yang akan dibagikan pada saat Kompasianival tanggal 12-13 Desember 2015 di Piazza Gandaria City Mall. Cukup senang karena setidaknya tulisanku ada dicetak di buku, bisa menjadi kenangan abadi, walaupun ini bukan prestasi saya tetapi rasa senang dan bersyukur tetap saja ada.
Ternyata saya tidak salah bergabung di Kompasiana. Banyak keuntungan-keuntungan yang saya dapatkan. Saya doakan kedepannya Kompasiana semakin sukses.
Jakarta, 10 Desember 2015
Salam,
Sisca Dewi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H