Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024).

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Keinginan Konsumen akan Produk Daiso yang Halal

2 Februari 2025   11:16 Diperbarui: 2 Februari 2025   11:16 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Enriching lives around the world with One Price. Exciting price, exciting quality." -Daiso.


Daiso merupakan retailer Jepang yang menjual produk-produk imut seharga 100 Yen. Strategi bisnis yang dilakukan ialah diversifikasi produk, yaitu menjual berbagai ragam produk mulai dari pernak-pernik hingga barang kebutuhan rumah tangga. Daiso menonjolkan branding strategy, yaitu produk Jepang yang berkualitas bagus dan kemasannya bertuliskan huruf Jepang.

RRC merupakan negara yang berhasil menerapkan economic of scale. Produk RRC membanjiri dunia dengan harganya yang murah dan kualitas cukup memadai hingga negara-negara lainnya melakukan proteksi produk dalam negeri seperti Uni Eropa, Jepang, dll.

Karena strategi ekonomi RRC yang mengejar omzet tinggi dan profit kecil, pangsa pasar Jepang pun tergerus. Produk Jepang merupakan produk berkualitas tinggi dan berharga cukup mahal. Ibaratnya, produk Jepang merupakan produk premium dengan motto kualitas produk Jepang tidak diragukan karena mengimplementasikan tekonologi mutakhir. Jepang juga menerapkan sistem kaizen, yaitu efisiensi produksi, peningkatan kualitas, dan teknologi mutakhir untuk mencapai keberlanjutan. Tapi, bisnis berkarakteristik dinamis. Semuanya kembali lagi ke keinginan dan daya beli konsumen. Perubahan perilaku konsumen membuat Jepang harus beradaptasi. Konsumen ingin produk murah dan berkualitas.

Daiso mengimplementasikan economic of scale, yaitu menjual produk berkualitas bagus. Desainnya pun menarik. Dalam economic of scale, dilakukan efisiensi produksi. Juga sistem globalisasi, yaitu desain Daiso merupakan buatan Jepang. Tapi, produk Daiso dibuat di RRC dan Vietnam dengan standar kualitas yang ditetapkan Daiso. Ekspansi global Daiso dengan lebih dari 5.325 toko di 26 negara seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan, Brasil, Taiwan, Cina, dan negara lainnya. Hal tersebut merupakan strategi Daiso untuk bersaing dengan produk RRC, yaitu brand awareness dan brand positioning.

Logistik memegang peranan penting dalam sistem keberlanjutan retail. Daiso merupakan perusahaan global sehingga semua aspek bisnis harus terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.

Sistem 1 harga yang diimplementasikan Daiso, yaitu 100 Yen bertujuan efisiensi. Konsumen dan staff toko Daiso tidak dipusingkan masalah harga karena semua produk 1 harga sehingga memudahkan kalkulasi dan mendorong calon konsumen cepat memutuskan untuk membeli. Jadi, positioning Daiso ialah produk Jepang yang harganya terjangkau dan 1 harga serta kualitas bagus.

Jepang mengalami masalah kependudukan berupa usia lanjut (aging) dan rendahnya tingkat kelahiran. Menurut  Kedubes Jepang di Indonesia, jumlah penduduk Jepang 127 juta orang. Berdasarkan www.macrotrends.net, angka kelahiran di Jepang pada tahun 2024 menurun sebesar 0,26% dibandingkan 2023, yaitu 6,995 kelahiran per 1.000 orang. Pangsa pasar domestik terbatas. Oleh karena itu, Jepang menargetkan konsumen luar negeri, terutama pangsa pasar Asia Tenggara.

Dalam zoom JENESYS alumni event yang diselenggarakan oleh JICE, Kementerian Luar Negeri Jepang, beberapa alumi JENESYS menyatakan konsumen di negara-negara Asia Tenggara, khususnya Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia menginginkan produk Halal seperti cemilan, skincare, dll. Potensi pangsa pasar produk Halal sangat besar.

Thailand merupakan negara yang menyadari kebutuhan akan produk Halal sejak dahulu. Negara tersebut menganut World's Halal Kitchen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun