Disclaimer: Kisah penampakan ini terjadi di siang bolong. Siapa bilang kunti nggak perlu healing? Nyatanya, kunti juga senang travelling naik angkot. Ia ingin berbaur dengan masyarakat alias Homo sapiens :P Kalau naik angkutan publik, jangan sembarang godain cewek, ya ... Siapa tahu yang digodain itu Miss Kunti. Hihihi!
Sewaktu aku kecil hingga remaja, Mama senang membawaku ke desa-desa terpencil karena memang lingkup pekerjaannya harus mendatangi area terpencil. Oleh karena itu, tak heran jika kami berdua kadang-kadang bertemu hal mistis.
Kisah ini terjadi pada siang hari di sebuah angkutan kota yang hendak menuju area Kota Sukabumi, Jawa Barat. Saat itu aku berusia 14 tahun. Di kendaraan umum tersebut, penumpangnya hanya tiga orang, yaitu Mama, aku, dan seorang perempuan berusia sekitar 30 tahun. Ia duduk berhadapan denganku dan Mama.
Perempuan tersebut berpenampilan rapi dengan blus merah dan celana panjang hitam. Rambut hitamnya yang sebahu dibuntut kuda. Wajahnya tak terlampau cantik, tapi menarik. Kulitnya putih. Sebenarnya, agak ganjil melihatnya berkacamata hitam di dalam angkutan kota. Mungkin ia sedang sakit mata atau baru operasi mata, pikirku. Kemudian, aku mengalihkan pandang dari dirinya dan memperhatikan pemandangan sawah di luar jendela mobil van ini.
Dengan mimik wajah tegang, Mama menyikut pinggangku dan berbisik, "Ayo berdoa dalam hati supaya terhindar dari kecelakaan."
Perjalanan terasa lama sekali. Sudah 2 jam kami tak juga sampai ke tempat tujuan. Seharusnya, cukup 1 jam. Oleh karena itu, Pak Sopir terlihat gelisah. Sesekali ia melirik para penumpang kendaraannya dari kaca spion, terutama perempuan berkacamata hitam itu. Ia tak henti-hentinya mengusap bulir keringat di keningnya dengan handuk kecil yang dikalungkan di lehernya. Kemudian. ia menggerutu pada dirinya sendiri, "Aduh, mesin mobil ini begitu lambat hari ini."
Tepat di atas tanjakan, perempuan tersebut mengetuk jendela kendaraan sebagai pertanda ia ingin turun. Baru setelah ia turun, wajah Mama terlihat rileks. Kemudian Mama berkata, "Perempuan yang turun tadi itu penjelmaan kunti. Sewaktu awal perjalanan, kendaraan ini direm dan terguncang sehingga kacamatanya agak melorot turun. Saat itu Mama melihat bahwa ia tidak memiliki mata, hanya rongga hitam. Dan juga sewaktu ia hendak turun dan mengucapkan sesuatu pada Pak Sopir, ia tidak memiliki lidah."
Mendengar kata-kata Mama tersebut, aku hanya tercengang. Padahal kaki perempuan tadi berpijak. Ia tidak transparan. Memang ia sangat pendiam. Biasanya, perempuan dari daerah Jawa Barat jika bertemu orang sedaerah pasti saling menyapa dengan ramah dan berbincang sepanjang perjalanan.
Setelah perempuan misterius tersebut turun, angkutan kota ini meluncur dengan mulus. Tadinya kendaraan ini berjalan terseok-seok seperti menanggung beban hidup yang super berat. Kayak beban utang ke Bank Emok :P
Ah, ternyata kunti juga senang melakukan perjalanan dengan transportasi publik. Mungkin ia mengalami sakit rematik sehingga ia tidak terbang. Ia termasuk kunti yang efisien. Jika bisa santai melakukan perjalanan dengan angkutan kota, mengapa tidak?
*Jika kalian menemui wujud perempuan penjelmaan Miss Kunti, apa yang akan kalian lakukan?
a. Ajak Tiktok-an bareng supaya viral. Siapa tahu bisa endorse bareng :P
b. Menjerit kemudian pingsan dengan ekspresi ikan koki kehabisan oksigen.
c. Angkat kaki sejuta langkah. Tapi, jangan jalan di tempat ya.
d. Cuek bebek siapkan paku di saku. Jika Miss Kunti berubah kembali menjadi makhluk mistis, cepat tancapkan paku tersebut ke kepala Miss Kunti untuk dijadikan kekasih idaman (jika kau pria) atau calon menantu idaman (jika kau perempuan atau pria).
e. Berdoa sembari memohon Miss Kunti cepatlah kau terbang tinggi. Jika perlu, setinggi bintang di langit.
f. Tambahkan sendiri ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H