Konnichiwa!
Hari kedua, tepatnya tanggal 1 Oktober 2024, Online Japan-Visit Advanced Program for ASEAN Alumny (Theme: Maritime Safety and Rule of Law) merupakan zoom tentang Omaezaki Smile Project (Omaezaki Nagisa no Koban).Â
Pemberi kuliahnya ialah Masuda Hiroki, Chief (General Incorporated Association). Workshop ini diadakan oleh JENESYS yang disokong oleh JICE (Kementerian Luar Negeri Jepang).
      Kota Omaezaki terletak di Shizuoka, Jepang. Kota pantai tersebut terkenal akan ikan (sakana), teh hijau (ocha), melon (meron), dan daging sapi (gyuu niku).Â
Hiroki-san menceritakan betapa menyenangkannya bekerja dalam Omaezaki Smile Project (Omaezaki Nagisa no Koban). Â Awalnya, proyek tersebut merupakan volunteering. Kemudian, proyek ini disokong oleh Nippon Foundation. Jadi, proyek tersebut dibantu oleh pemerintah lokal secara langsung, dan berarti dibantu oleh pemerintah pusat secara tak langsung.
      Omazaeki Smile Project terdiri atas 4 misi utama, yaitu:
1. Proyek keamanan laut (marine safety and security project)
Beach patrolling; offshore patrolling; safety awareness program, mengawasi pengalaman berkaitan dengan laut, dan sesi berenang dengan pakaian lengkap.
2. Proyek konservasi alam (nature conservation project)
Membersihkan pantai, studi program kampung halaman penyu (study program on hometown of turtles).
3. Proyek pengembangan masa muda dan sehat (healthy youth development project)
Marine experience education, marine sports experience, windsurfing club, dll.
4. Proyek untuk menghubungkan manusia dan laut (project to connect sea and people).
Berbagai jenis event; pertemuan besar, kompetisi; ekshibisi pada event site, dll.
Nagisa no Kaban (Beach Police Box) merupakan fasilitas nasional untuk menghubungkan laut dan manusia, yang terdiri atas 17 basis di Jepang.
Status operasi Omaezaki Beach Police Box.
Jumlah hari operasional tahunan: sekitar 300.
Jumlah pengunjung tahunan: sekitar 18.000 orang.
Jumlah pengguna tahunan pada attached cafe: sekitar 30.000.
Jumlah pengguna rental space: sekitar 100 kali.
Total jumlah pengguna sekitar 2.000.
Berbagai jenis aktivitas yang dilakukan oleh berbagai kelompok, orang, dan informasi, seperti pemerintah, Asosiasi Industri& Perdagangan, Penjaga Pantai, Polisi, Koperasi Nelayan, kelompok anak-anak, dll.
      Hiroki-san mengisahkan pengalamannya menyelamatkan pria Jepang berusia 70 tahun yang sedang berlayar mendekati area laut yang berbahaya penuh dengan karang. Walaupun ombak tinggi, ia berhasil menyelamatkan pria tersebut dengan water scooter. Pada water scooter, diikatkan papan pelampung (floating board).
    Gray Zone merupakan zona berbahaya di laut.
 Â
Jika kita ingin menolong orang yang tenggelam di laut, jangan langsung terjun ke laut. Tapi, lemparkan sesuatu yang mengapung dan hubungi tim penyelamat terdekat.
Ada yang berminat menjadi Hiroki-san? Atau, mau mengunjungi Jepang? ^.^
Hiroki-san menyarankan bulan Mei-Agustus saat yang bagus untuk berkunjung ke pantai di Jepang. Bulan September masa angin taifun yang datang dari Filipina.
Saat musim salju, pantai di Jepang sangatlah cantik. Kirei desu ne.
#Jenesys_ASEAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H