"Miaw!"
  "RAY! CEPAT KE SINI!" Jerit Ranko. Suaranya yang melengking sukses membuat gendang telingaku bergema.
  "Ada apa, sih? Berisik!" Seruku sembari mengacak-ngacak rambut halus Ranko yang sedang jongkok menghadap sebuah kardus terbuka di trotoar depan rumahku.
  "Ada tiga anak kucing di dalam kardus ini. Mereka cantik sekali. Tapi, induknya ke mana, ya?"
  Aku menggaruk-garuk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal. "Siapa pemilik anak-anak kucing ini?"
  Ranko mengangkat bahunya. "Kejam sekali orang yang membuang anak kucing ini."
  "Mungkin saja ia menderita asma."
  "Atau fobia kucing."
  "Bisa jadi. Lalu, apa rencanamu dengan anabul ini? Kau akan merawat mereka semua?"
   Ranko terdiam kebingungan, "Aku suka sekali kucing. Tapi, ayahku sangat mencintai kebersihan. Ia tak suka bulu kucing yang rontok. Ia juga kuatir kucing akan merusak koleksi tanaman bonsai kesayangannya."