Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor

Bayangan Hitam di Osaka

16 Juni 2024   12:35 Diperbarui: 16 Juni 2024   12:43 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Osaka.Sumber gambar: dokumen pribadi.

Konnichiwa, minnasan!


Student exchange membuatku mengembara ke Osaka, Jepang. Kota Osaka begitu sepi dan tenang. Hanya sedikit pejalan kaki yang lalu lalang. Untungnya, rombongan kami merupakan rombongan besar karena terdiri dari wakil-wakil mahasiswa dan instansi dari negara-negara Asia Tenggara sehingga aku tidak terlalu merasa takut berada di negara asing.


Saat kami pertama kali menginjakkan kaki di suatu kota, tempat tujuan pertama ialah kuil agar kami semua selamat dengan berdoa dan menghormati tradisi setempat. Kuil di Jepang memiliki tangga yang tinggi. Tapi, viewnya sangat cantik. Posisi kuil yang tinggi menyimbolkan hubungan religius dengan Tuhan.

Kuil Narita-san.Sumber gambar: dokumen pribadi.
Kuil Narita-san.Sumber gambar: dokumen pribadi.

Yang unik, ada ornamen gerbang (torii) di danau sebagai lambang memohon keselamatan.

Torii.Sumber gambar: dokumen pribadi.
Torii.Sumber gambar: dokumen pribadi.

Osaka sangat cantik di waktu malam. Angin sepoi malam membelai wajah. 

Osaka.Sumber gambar: dokumen pribadi.
Osaka.Sumber gambar: dokumen pribadi.

Setelah tur seharian, tibalah saat beristirahat. Aku sekamar dengan mahasiswi cantik dari Brunei Darussalam. Ia mempersilakanku untuk mandi pertama kali. Ketika ia mandi, aku sedang telungkup di tempat tidur menghadap laptopku. Walaupun lelah, aku harus mengetik laporan kegiatan student exchange dan mengirim foto ke kampusku.


Aneh! Setelah mengetik sekitar 10 menit, tiba-tiba setengah bidang layar laptopku gelap seolah terhalang seseorang yang sedang berusaha membaca apa yang kuketik.


"Rin, have you finished taken a bath yet? (Rin, kamu sudah selesai mandi?)" Tanyaku tanpa menoleh. Kupikir Rin berada di dekatku.


Hening.  


Aku menoleh karena tak ada jawaban. Tak biasanya Rin tak menjawab karena ia gadis yang sangat sopan dan feminin.


Aku terpana karena bayangan hitam besar berdiri tepat di belakang punggungku. Ia tak berbentuk rata. Maksudku, ia seperti siluet tubuh manusia yang besar, tapi dengan bentuk yang agak kabur. Sisi tubuhnya seperti melebur dengan udara. Ia bagaikan bayangan yang diwarnai dengan crayon hitam.

Aku merasa paru-paruku tercekik. Apa yang akan ia lakukan? Setiap detiknya ia semakin dekat.


KRIET.


Rin keluar dari kamar mandi sembari tersenyum manis. Dan bayangan hitam itu hilang begitu saja.

 Ada juga ya roh halus yang penasaran dengan tugas laporan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun