Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Idul Adha, Anak Manusia

17 Juni 2024   03:36 Diperbarui: 17 Juni 2024   03:39 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi.

Pagi nan cerah
Hilangkan segala resah
Panas terik menyengat
Angin pun enggan menyapa

Tak ada riuh rendah
Tak ada pekikan lelah
Tak ada untaian nada resah
Apalagi benturan menggelegar

 
Setelah terkurung sekian lama
Gerbang istana terbentang lebar
Kambing-kambing berderap keluar
Tampan bermandikan cahaya

Alfabet merah manyala
Menghias jubah putih salju
Apakah esok kan tiba?
Insting alami memagut

Bulir kristal perak berjatuhan
Kambing-kambing sayu menatap
Anak manusia mencium pipi
Rasa cinta pun terbersit

Segenggam rumput tanda persahabatan
Kenangan indah terakhir
Tiada kata terlambat
Ikatan kasih terpateri

Apakah ini suatu pertanda?
Kambing-kambing termangu
Apakah hidup sesingkat ini?
Kambing-kambing tergugu

Hidup penuh manfaat
Terakhir kali menatap langit
Surga itu dekat
Bagi ia yang dekat Illahi

Dendang puisi cinta
Terukir dalam hati
Jembatan tak kasat mata
Bak titian pelangi 

Sosok anak manusia membayang
Kambing-kambing lembut berpasrah
Selamat Idul Adha, anak manusia tersayang
Tanpa sesal tanpa resah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun