Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hal-hal yang Harus Dihindari Ketika Menghadapi Perselingkuhan

1 Juni 2024   14:16 Diperbarui: 1 Juni 2024   14:20 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pokoknya, pelakor jauh lebih berdosa dibandingkan suami. Walaupun tak jelas siapa yang menggoda, siapa yang tergoda. Apakah sang suami yang mengejar pelakor terlebih dahulu, ataukah sebaliknya? Yang nyata, sang istri yang kepalanya tergodam palu! Dalam kasus perselingkuhan, yang salah ialah ketiganya. Sang suami tergoda pelakor. Sang istri tidak bisa mengimbangi sang suami yang terus berlari dalam karir. Maksudnya, sang istri harus mengembangkan diri sehingga sepadan dengan suami. Hal ini sangat perlu dilakukan agar tidak terjadi penyesalan seperti saat suami susah, sang istri yang membantu. Sementara saat suami mapan, suami tersebut bersenang-senang dengan pelakor. Contoh pengembangan diri istri: yang awalnya si istri cemburuan, belajar untuk luwes dan tak paranoid sehingga tak ada kasus kecemburuan istri yang tak perlu pada rekan kerja perempuan si suami. Jadi, proses belajar dan memahami suami itu harus dilakukan terus-menerus. Apa sih yang menjadi kemauan dan impian sang suami saat ini karena manusia itu selalu berubah. Sang pelakor tentu bersikap realistis. Ia ingin memperoleh suami perempuan lain yang sudah mapan. Ibaratnya, tak mau berlelah-lelah dan bersakit-sakit dahulu.

Istri sebaiknya dekat dengan keluarga sendiri, keluarga suami, dan juga bisa beradaptasi dengan teman-teman suami. Hal tersebut akan membuat suami berpikir beberapa kali untuk selingkuh. Ah...banyak banget nih spy-nya? :p

Istri mengetahui segala seluk beluk suami dari A hingga Z. Semua hal terjelek dari suami, tentu istri mengetahui. Pelakor hanya melihat hal yang terbaik dari suami sehingga pelakor akan jauh lebih memuja suami dibandingkan istri sah. Awalnya, suami belum tentu cinta dengan pelakor, tapi ia sangat senang dipuja si pelakor hingga merasa lebih nyaman dengan pelakor yang akhirnya berimbas ia lebih senang memilih pelakor. Mengapa ini bisa terjadi? Ini point penting yang harus digarisbawahi. Istri tidak boleh terlampau mendominasi pernikahan. Posisi suami dan istri itu sejajar dalam menyampaikan opini. Tentu saja suami tetap menjadi pemimpin dan imam keluarga. Sebaiknya, suami musyawarah dengan istri dalam menentukan sesuatu yang penting. Tapi biarkan suami juga memiliki harga diri dan kebebasan, dalam batas-batas yang normal.

***
Kiat Menghadapi Pasangan yang Main Fisik Akibat Paranoid akan Perselingkuhan

Fero mengeluh istrinya cemburuan hingga ia dipukuli. Padahal ia tak selingkuh. Hanya tebar pesona (begitu pembelaan dirinya... =))

Fero: Sakit sekali tubuhku ini. Kemarin pulang malam aku dipukuli istri.
Aku: Beli saja samsak. Selain kau selamat dari karate istri, tubuh istri juga jadi sehat. Wkwkwkwk.
Fero: Wah, ide cemerlang. Nanti sepulang kerja, akan kubeli samsak itu.

________
Semoga artikelnya dapat bermanfaat. Jika ada saran dan kritik, silakan berkomentar. Terima kasih banyak. =)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun