"Ulurkan tanganmu ke depan cermin dan sentuhlah aku," tulis Natasha pada cermin.
"Untuk apa?"
"Lakukan saja! Aku ingin bersahabat denganmu."
Aku tersenyum dan mengulurkan tanganku. Tiba-tiba aku merasakan aliran energi hangat yang aneh menjalari tanganku. Kepalaku sangat pusing dan pandanganku menggasing. Ketika aku membuka mata, Natasha tersenyum misterius.
"Selamat tinggal, adik manis! Aku berjanji akan menarikan Swan Lake dengan sangat baik dan membuat namamu sangat terkenal."
Aku berteriak, tapi tidak ada suara yang keluar. Tanganku tak berhasil menjangkau Natasha yang berjalan keluar dari studio dengan santai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H